Cicipi Makanan Indonesia di Kaohsiung

Cicipi Makanan Indonesia di KaohsiungRestoran Indonesia kini semakin melanglang buana. Buktinya semakin banyak restoran yang menawarkan menu Nusantara di berbagai negara di dunia.

Salah satunya di Kaohsiung, Taiwan.

Dibanding Taipei, Kaohsiung memang jarang terdengar. Tapi, kota tersebut merupakan lokasi bandara terbesar kedua di Taiwan, yaitu Bandara Internasional Kaohsiung dan pelabuhan laut terbesar di Taiwan.

Kedua ‘gerbang’ itulah yang mendatangkan makanan Indonesia ke Taiwan. Melansir laman Antara, banyak anak buah kapal (ABK) Indonesia yang berminggu-minggu hingga berbulan-bulan berada di kota itu untuk tinggal sementara saat kapalnya berlabuh.

Restoran yang menyediakan makanan dan minuman khas Indonesia itu adalah “Restoran Indonesia Food” yang terletak di JianJiun Road, Distrik Ling Ya. Restoran ini berdiri persis di samping Masjid Raya Kaohsiung.

Pemiliknya adalah warga negara Indonesia bernama Aling.

Menu yang ditawarkan pun sangat bervariasi dengan harga yang tak terlalu mahal. Sebut saja kare dan rendang sapi yang dijual seharga NT$150 per porsi atau setara Rp60 ribu. Adapun ayam goreng dengan lalapan dan sambal dibanderol NT$120 (Rp50 ribu) serta nasi goreng dibanderol NT$70 atau Rp30 ribu.

Selain itu, menu lainnya yang ditawarkan adalah pempek, bakso, mi ayam, kwetiaw, juga soto ayam. Ada juga menu sate serta tumis kangkung.

Untuk minuman segar, restoran itu juga menyediakan es cendol, es buah dan es kelapa muda. Ada juga jajanan khas Indoensia seperti dadar gulung dan klepon.

Tidak perlu juga khawatir soal jam buka, pasalnya restoran Indonesia itu terus melayani pelanggan setiap hari, bahkan di hari libur.

“Saat Ramadhan dan Lebaran pun kita tetap buka seperti biasa,” kata Aling.

Soal bahan baku masakan, Aling menyebut beberapa bahan masih diimpor dari Indonesia.

Mengenai alasannya membuka restoran Indonesia di Taiwan, Aling menyebut dia ingin mempromosikan kuliner Indonesia di Kaohsiung. Tidak saja kepada warga Taiwan tapi juga kepada warga asing yang ada di kota itu.

“Masakan Indonesia ternyata banyak peminatnya. Kita sering kewalahan,” kata Aling, yang saat ini memiliki tiga juru masak di restorannya.

Kebanyakan konsumen yang datang ke restoran itu memang warga negara Indonesia yang bekerja atau sekadar singgah di Kaohsiung. Tapi banyak juga warga asli Taiwan atau warga negara asing yang datang untuk menikmati masakan khas Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed