Musim durian telah tiba. Kini, sejumlah tempat penjualan durian dibuka hingga dini hari di Simpang Elak, Kedee Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.
Durian yang dijual di kawasan itu didatangkan dari daerah penghasil di kawasan Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Daerah pedalaman itu dikenal sebagai penghasil durian yang gurih. Para pembeli dengan sejumlah mobil pribadi dan angkutan umum singgah untuk menikmati durian di kawasan itu.
“Kami berjualan hingga dini hari, terkadang sampai pukul 04.00,” sebut Basyir, salah seorang pedagang durian, kepada KompasTravel, Selasa (16/8/2016).
Lokasi itu persis di lintas nasional Medan–Banda Aceh sehingga sangat mudah bagi pengendara untuk singgah ke kawasan itu. Tersedia pula pulut ketan panggang sebagai sajian khas pedagang durian.
Menurut Basyir, durian paling kecil dijual seharga Rp 15.000. “Jika busuk, atau rasanya tidak gurih, jangan dibayar,” ujarnya.
Ia pun bersedia memilihkan durian dengan rasa ternikmat. “Jangan khawatir soal rasa, silakan dicoba. Kalau tawar atau rasanya tidak enak, silakan pilih yang lain,” terangnya.
Makan Satu Tak Bayar
Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Tarmizi, mengatakan, umumnya saban pagi para agen pengumpul datang membeli durian ke kawasan itu. “Jika hanya makan satu atau dua buah, itu masyarakat pasti memberikan. Tidak usah bayar juga,” ujar Tarmizi sambil tertawa.
Tarmizi menambahkan, musim durian menjadi hikmah tersendiri bagi masyarakat Sawang. Durian itu dibawa hingga Sumatera Utara oleh pedagang. Nah, ingin menikmati durian lezat dari Sawang, silakan singgah di Simpang Elak, Aceh Utara.
