Nikmatnya Kopi Tanam Sendiri di Alam Santosa

Nikmatnya Kopi Tanam Sendiri di Alam SantosaSejak pertengahan Februari 2017, warung kopi spesial. Bernama Kopi Alas, katanya singkatan dari Alam Santosa – telah berdiri. Uniknya, bahan baku dan tukang seduhnya yang digawangi Reza Ferhat M F, Riski Prasetya, dan Zaenal Mustafa, mereka ini maniak produk kopi Nusantara. “Kopi kita itu sejatinya mendominasi dunia, utamanya dalam varietasnya. Sayang, banyak tergerus oleh pencitraan yang melupakan asal-usul dan tempat di Indonesia sebagai persemaiannya persemaiannya”, papar Reza disela-sela ia menyanyikan seduhan kopi di bawah Rp. 20 ribuan per cangkir.

“ini pesanan para tamu yang akhir-akhir ini datang silih berganti. Agak sibuk juga kami, bersyukur ternyata mereka datang juga …,” tambah Reza yang sikap dan piawai mengolah biji kopi yang ditanam sendiri di Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa yang menghijau dengan luasan sekitar 4,5 hektar.

Pada kesempatan lain, beberapa tamu yang secara random ditanya – rasa dan nuansa menikmati aneka kopi di Alam Santosa ini, sensasinya seperti apa? “Duh, saya hampir setiap minggu sore datang dari Jl. Taman Sari dekat kebun binatang Bandung. Baru kali ini ada yang khusus bertanya soal ini”, jawab pasangan Fahrizal (32), dan Ismi (29) – “Yang jelas enak kopinya, enak suasananya. Jarak ke sini di Pasir Impun sekitar 3 km sebelah utara LP Sukamiskin, tak jadi masalah. Minum kopi di sini, seperti ritus mingguan saja….”

Nah, itu tadi soal rasa menurut konsumen Kopi Alas yang beralamat di Jl, Pasir Impun Atas No 5A, Pasir Impun Kab. Bandung Barat. Perihal yang spesial itu menurut trio penyeduh di Kopi Alas, yang kini menjadi area rendezvous para kawula muda penikmat kopi di kawasan Bandung Timur, membeberkan bahan bakunya, terdiri atas: Arabica Alam Santosa, Arabica Ciwidey, Arabica Java Preanger, Arabica Lembang, dan Java Robusta.

“Masing-masing punya cita rasa khas dari tingkat keasaman, kepahitan, dan rasa gurih, tentunya,” jelas Riski yang sohor punya kepekaan tersendiri kala menyeduh dan menyajikan kopi.

“Yang luar Jawa Barat pun, seperti Arabica Temanggung Natural Process, Honey Process, Catuai Full Wash, dan Wild Luwak pun kami sediakan. Intinya, rasa Nusantara dan kopi rasa global yang post modern pun ada”, ujar Zaenal yang hafal rasa dan kelebihan dari setiap varietas kopi.

Nah, sekilas tentang Kopi Alas sudah dibahas. Rasanya, tak cukup kita berbasa-basi. Paling pas seperti apa kata Reza:”Datang dan cicipi sajian seduhan kopi kami. Niscaya, banyak banyak hal berbeda dapat dirasakan, salah satunya hasil kopi tanam sendiri, yang serba alami. Semua ada di lingkup suasana kampong bernuansa adat Sunda”. (gun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *