Ayah Mertua Eka Santosa, H Endang Gani Wafat

Ayah Mertua Eka Santosa, H Endang Gani WafatKabar duka datang dari tokoh Jabar Eka Santosa, Ketua DPRD Jabar 1999-2004 dan DPR RI 2004-2009. “Benar Ayah Mertua saya H. Endang Gani (83) meninggal tadi pagi pada pukul 04.30 WIB Sabtu, 27 Mei 2017 di kediamannya di Jalan Perikanan Darat Kongsi Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya,” jelas Eka melalui hubungan telepon kepada redaksi di Bandung.

Menurut Eka, almarhum meninggal tanpa mengalami sakit terlebih dahulu. “Karena faktor usia saja, 3 hari tak sadarkan diri. Beliau sebelumnya bersikeras tak mau dibawa ke rumah sakit. Sekeluarga memaklumi permintaan ini. Isteri, anak. menantu, cucu, dan keluarga besar lainnya malah mendoakan dan menungguinya secara bergiliran,” ungkapnya.

Semasa hidup H Endang Gani dikenal sebagai pedagang, dan petani, pun sebagai penyedia jasa angkutan sebagaimana warga Tasikmalayan pada umumnya. Almarhum selama ini oleh warga setempat dikenal sebagai “warga kongsi” (kata lain–saudagar). Dalam kehidupan sehari-harinya, ia dikenal sebagai panutan dalam beribadah, termasuk dalam upaya menumbuhkan toleransi bagi kehidupan warga pada umumnya.

Kepeduliannya pada kegiatan kemanusiaan sering ia terapkan secara konsisten semasa hidupnya, rajin mendonorkan darah, dan kerap mengajak berbagai kalangan untuk menerapkannya secara langsung. “Kerukunan antar umat beragama, kerap ia tunjukkan. Ini luar biasa, untuk setingkat pedesaan,” tambah Eka.

Almarhum yang dikenal sebagai kakak sepupu dari K.H. Ilyas Ruhiat, Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung-Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, konsisten membantu bagi sesamanya. “Himbauan mendonorkan kornea mata bagi yang memerlukannya, kerap ia utarakan. Pengambilan kornea mata, tadi ditangani tim dokter dari RS Mata Cicendo Bandung. Juga tadi sebelum dimakamkan, dilakukan kegiatan donor darah. Ini luar biasa,” tuturnya.

Almarhum meningalkan seorang isteri bernama Tjitjih Raynaningsih (74). Isterinya sendiri berasal dari daerah Panyingkiran Indihiang Kabupaten Tasikmalaya. Daerah ini kondang sebagai asal-muasal keluarga besar pembuat payung kertas yang sempat sohor di tingkat nasional hingga era 1980-an – Payung Tasikmalaya.

Almarhum meninggalkan empat putra, tiga perempuan. Eka sendiri telah menikahi putri kedua bernama Rina Ningsih. Tadi siang (27/5/2017) almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga besar yang letaknya bersebelahan dengan Pondok Pesatren Cipasung. “Tepatnya di Babakan Sindang di atas bukit Kompleks Mesjid Baetul Rohman”, papar Eka.

Hadir dalam pemakaman almarhum, ratusan handai taulan dan serta Keluarga Besar Bani Gofur. Yang terakhir ini dikenal sebagai nama leluhur Keluarga Besar Pondok Pesantren Cipasung. Hadir mewakili pondok Pesantren Cipasung K.H. Oko. Yang terakhir ini adalah adik kandung dari Alm K.H. Ilyas Ruhiat atau kakak dari K.H. Ubadillah, Ketua Umum Pagar Nusa Jawa Barat yang berada di bawah binaan Nahdatul ulama.

Eka dalam paparan terakhirnya, ia atas nama keluarga besar memohon maaf kepada semua pihak yang mengenal almarhum semasa hidupnya. “Kami selaku keluarga besar, merelakan kepergiannya,” demikian Eka Santosa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *