Survei, Jabar Tempati Urutan Pertama Kasus Intoleransi

Survei, Jabar Tempati Urutan Pertama Kasus IntoleransiPada tahun 2016 yang lalu, data survei The Wahid Foundation kembali menyebutkan bahwa provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama kasus intoleransi tertinggi di Indonesia.

Tak ingin kembali menjuarai predikat intoleransi, para pemuda di Bogor Jawa Barat menginisiasi gerakan perdamaian yang dituangkan dalam kegiatan unik dan menarik seperti gerakan fhoto selfie dan upload fhoto dengan tagar #hujandamai.

Koordinator kegiatan tersebut, Husnul mengatakan “Bogor yang selama ini dikenal dengan sebutan Kota hujan, kini tidak hanya identik dengan hujan air tetapi juga hujan damai, dengan mengusung tema #hujandamai kami sebagai pemuda Kota Bogor berharap semoga dengan kegiatan sederhana ini dapat berdampak positif bagi kehidupan masyarakat Kota Bogor”.

Kegiatan yang dilaksanakan selama sepekan, ditutup dengan bincang-bincang perdamaian yang diselenggarakan di Universitas Djuanda Bogor dengan tema “Hujan Damai: Damai Bogor untuk Indonesia Damai” dan hadir sebagai narasumber; Eddy Aqdhiwijaya, Koordinator AOP Jabodetabek Peace Generation Indonesia, Peneliti Youth Studies Institute Indonesia; Dr. Sukarelawati, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Djuanda Bogor, dan Ahmad Fanani, AMAN Indonesia.

Dalam forum yang dihadiri oleh pemuda dari beberapa Universitas, Eddy Aqdhiwijaya menyampaikan bahwa pemuda Indonesia memiliki kekuatan (power) untuk melakukan perubahan positif. Tegas Eddy

Dengan adanya berbagai jaringan aplikasi media sosial sekarang ini, generasi muda dapat menjadi konektor perdamaian. Ayo kita suarakan perdamaian dengan kata-kata dan tindakan nyata. Lanjut Eddy

Sementara, Dr. Sukarelawati menegaskan pentingnya membangun dialog antar agama dan identitas agar perdamaian dapat hidup dalam keseharian kita. Jelasnya

Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia yang diwakili oleh Ahmad Fanani mengaku senang karena dapat mendukung kegiatan yang diinisiasi oleh para pemuda di Kota Bogor. ” AMAN Indonesia merasa senang karena dapat ikut serta dalam gerakan perdamaian yang diinisiasikan oleh teman-teman muda di Kota Bogor.” Ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *