Harga Daging Sapi di Sukabumi Masih Mahal

Harga Daging Sapi di Sukabumi Masih MahalHarga daging sapi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sukabumi masih mahal sejak naik dari Rp 90.000 per kilogram menjadi Rp 140.000 per kilogram pada Lebaran beberapa waktu lalu. Harga yang mencapai Rp 120.000 per kilogram saat ini memberatkan pedagang karena omzet penjualan tak kunjung meningkat akibat pembeli daging sapi masih sepi.

Pedagang di Pasar Ciaat Asep Subaedi (49) mengatakan, pedagang tak mungkin menurunkan lagi harga. Pasalnya, harga dari pemasok pun belum ada tanda-tanda akan turun. Menurut dia, untuk mengurangi risiko kerugian para pedagang tak berani menyetok daging dalam jumlah banyak se perti saat harga daging sapi di bawah Rp 100.000 per kilogram.

“Harga dari pemasoknya sudah tinggi, jadi bingung kalau harus menurunkan harga mencapai Rp 90.000 se perti tahun lalu. Buat kami, dagang daging sapi tahun ini paling berat. Kami nyari untung alakadarnya saja asalkan daging cepat habis. Sekarang ini sangat sulit bisa menjual lebih dari 100 kilogram per hari, paling banyak 50 kilogram, itu juga tidak setiap hari,” kata Asep, Minggu 21 Agustus 2016.

Ia mengaku sesekali terpaksa menjual daging beku jika daging yang dijajakan tak habis dalam sehari. Hal tersebut tak pernah dia lakukan saat harga daging tak semahal sekarang. Menurut dia, hampir semua pedagang hanya mengandalkan pembeli yang menjadi langganan. “Saya dulu bisa menjual sampai 1,5 kuintal per hari. Soalnya ibu rumah tangga juga masih banyak yang beli daging,” katanya.

Daging Sapi Diprediksi Naik Jelang Idul Adha

Pedagang lainnya, Suhendi (49), memprediksi harga daging sapi akan kembali naik menjelang Idul Adha. Ia pesimistis harga daging sapi bakal berada di kisaran Rp 90.000 per kilogram hingga Rp 100.000 per kilogram. “Saat Lebaran haji memang banyak orang yang kurban, tapi harga daging di pasar tak otomatis turun. Justru biasanya akan jadi mahal lagi,” ujar Suhendi di Pasar Cibadak.

Ia mengatakan, omzet pedagang bisa terus turun pada H-3 Idul Adha. “Penjualan saya yakin akan semakin sepi. Semua orang akan fokus pada pembelian hewan kurban. Kalau Idul Adha orang akan menunggu mendapatkan daging dari kurban daripada membeli di pasar. Saya pribadi mungkin H+2 baru akan jualan lagi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *