Ketua PWI Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran, Anjar Asmara, kembali mengingatkan kepada seluruh wartawan yang bertugas di ketiga wilayah tersebut tentang maraknya hoax atau pemberitaan palsu yang belakangan ini beredar di media sosial.
Hal tersebut diungkapkan Anjar Asmara dalam sambutannya usai Pelantikan Pengurus PWI periode 2016-2019 yang bertempat di rest area situs Ciungwanara, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis. Rabu (17/01/2019).
Anjar mengatakan, berita yang baik adalah yang menjunjung tinggi kode etik jurnalistik di dalamnya, yaitu bersifat independen, berimbang dan tidak mengandung iktikad buruk yang merugikan banyak pihak.
Di tengah suasana politik yang menghangat menjelang kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018, intensitas perang hoax diprediksi bakal semakin tinggi.
“Maka dari itu, produksi hoax harus diantisipasi, dan pers berperan dalam meminimalisir berita-berita yang tidak bertanggung jawab serta bohong atau hoax,” ujarnya.
Sebab, lanjutnya, berita hoax berpotensi memecah-belah kerukunan dan keharmonisan masyarakat.
Hoax bertentangan dengan amanat pers dalam hukum positif UU No 40/1999 tentang Pers, diantaranya menyebutkan fungsi pers melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran-saran berkaitan dengan kepentingan umum, serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Tentunya dengan maraknya hoax menjadi tantangan tersendiri bagi awak pers dan setiap pribadi yang masih mencintai kebenaran.
Evi Yusnita
