Pelajar Ciamis Tolak Hari Valentine

Pelajar Ciamis Tolak Hari ValentineKalangan pelajar SMP , SMA dan sederjat di tatar Galuh Ciamis yang tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid (IRMA) menggelar aksi damai menolak hari Valentine atau hari kasih sayang, di halaman Masjid Agung Ciamis, Sabtu, 11 Februari 2017 pukul 11.00 WIB. Mereka menyatakan perayaan hari valentin lebih cenderung mengarah kepada kemaksiatan.

Dalam aksinya mereka menggelar tablig akbar yang disusul dengan membubuhkan tandatangan pada selembar kain putih yang dipasang di halaman masjid terbesar di Ciamis. Mereka tampak antusias membubuhkan tandatangan sebagai tanda penolakan terhadap hari Valentine.

Sementara itu dalam tablig akbar, mereka mendapatkan pencerahan tentang jangan mendekati pebuatan zinah. Selain itu peserta aksi yang berasal dari berbagai sekolah tersebut, juga memberikan pemahaman serta menyadarkan mereka tidak boleh merayakan hari tersebut.

“Kami juga baru tahu hari valentine bertentangan dengan budaya Islam. Ternyata banyak teman saya yang juga baru menyadarinya. Kebanyakan juga karena iku-ikutan,” ungkap Febriana, salah seorang pelajar yang ikut aksi.

Dia berharap agar kampanye penolakan hari kasih sayang tersebut tidak hanya sekadar slogan. hal itu tidak hanya dilakukan di lingkungan masjid saja, akan tetapi juga di sekolah dan tempat kumpul lainnya.
Sementara itu Koordinator aksi , Asep Nurul Huda mengatakan bahwa perayaan hari kasih sayang tersebut bukan merupakan budaya Islam. Selain itu juga umumnya lebih mendekatkan pada perbuatan yang dilarang oleh agama. ,

“Kami ingin menyuarakan bahwa sebenarnya hari kasih sayang itu bukan budaya muslim. Lebih baik melupakan dan melakukan kegiatan positif lain,” tutur Koordinator aksi, Asep Nurul Huda.
Asep mengungkapkan berdasar pengamatan sebelumnya pada saat hari kasih sayang banyak apotek yang kehabisan alat kontrasepsi. Ditengarai yang membeli adalah kalangan remaja.

“Kami sangat senang dengan respons peserta yang menyambut positif kegiatan ini. Mereka banyak yang kaget ketika mengetahui bahwa perayaan kasih sayang itu merupakan tindakan yang tidak baik, karena bertentangan dengan Islam,” ujarnya.

Lebih lanjut Asep yang juga pengurus IRMA Masjid Agung Ciamis mengatakan sebagai pengganti dari kasih sayang , pada tanggal 14 Februari mendatang ,mencanangkan hari Gerakan Menutup Aurat (Gemar). Salah satu alsannya adalah ungkapan prihatin dengan remaja saat ini yang banyak tidak peduli lagi dengan auratnya.

“Kami sengaja mengambil tanggal 14 Februari sebagai hari gerakan menutup aurat. Sekaligus untuk mengalihkan hari valentine agar remaja lebih banyak melakukan aksi menutup aurat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *