Dana Sosial BI Mencapai Rp100 Miliar

Dana Sosial BI Mencapai Rp100 MiliarAksi – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengatakan total dana yang dialokasi lembaga keuangan pemerintah ini untuk Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pada tahun 2014 mencapai Rp100 miliar.

Program itu (PSBI) hingga Triwulan III-2014 telah banyak terserap dengan berbagai jenis bantuan untuk kelompok peternakan (penggemukan sapi), kelompok pendidikan (bantuan beasiswa kepada mahasiswa), kelompok perkebunan (pembibitan bawang merah, cabai, kopi), dan pemberdayaan ekonomi UMKM lainnya,” katanya di Kupang, Sabtu.

Mirza yang saat itu didampingi Koordinator BI untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara Beny Siswanto, Direktur Departemen Komunikasi dan informasi Peter Jacob dan Kepala BI Perwakilan Provinsi NTT Naek Tigor Sinaga, megatakan untuk klaster ekonomi riil salah satu di antaranya di NTT adalah pemberdayaan kelompok UMKM perajin tenun ikat.

Bantuan yang diserahkan ini diberikan melalui Program Sosial Bank Indonesia berupa pembangunan rumah tenun, peralatan tenun, dan bahan baku produksi dengan total nilai mencapai Rp500 juta.

Selain bantuan sarana dan prasarana produksi, selanjutnya juga akan diberikan bantuan teknis guna memperkuat ketrampilan dan pengetahuan perajin tenun baik di sisi teknis, produksi, perbengkelan karakter kewirausahaan maupun manajemen usaha.

Selain itu, juga akan dilakukan fasilitasi pemasaran hasil tenun kelompok, antara lain melalui pameran, “fashion show”, dan etalase di hotel.

Harapannya, kata dia, dengan adanya program ini dapat menciptakan destinasi wisata baru, motivasi para penenun untuk meningkatkan produktivitasnya dan mempermudah sharing informasi/ilmu menenun di antara anggota kelompok, mempermudah proses pengendalian kualitas oleh pendamping/pembina, serta mengurangi diferensiasi harga tenun yang berlebihan diantara para pengrajin.

Pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan perajin tenun dan memperbesar “multiplier effect” industri tenun terhadap perekonomian daerah. Karena bagaimanapun UMKM memiliki peranan strategis dalam struktur perekonomian nasional karena jumlahnya yang signifikan serta ketahanannya terhadap krisi ekonomi.

Bantuan tersebut yang diserahkan langsung oleh Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara kepada 80 perajin tenun ikat Timor, Rote, Sabu, Alor yang tersebar di empat wilayah dalam Kota Kupang, yaitu Kelurahan Naikota, Oebufu, Oepura dan Kelurahan Manutapen.

Bantuan untuk pengembangan “Kampung Tenun” ikat dalam Kota Kupang itu lebih didorong oleh fakta bahwa saat ini tenun NTT bukan hanya komoditas adat, tetapi sudah dijadikan komoditas fashion dan seni/kerajinan yang bernilai ekonomis. (Baca juga: Sofyan Djalil: Permudah Izin Bisnis Investasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *