Rp1.242 Triliun Kredit Belum Dicairkan Nasabah Perbankan

Rp1.242 Triliun Kredit Belum Dicairkan Nasabah PerbankanKredit mubazir atawa fasilitas kredit kepada nasabah yang belum dicairkan (undisbursed loan) perbankan capai Rp1.242 triliun hingga April 2016. Jumlah ini tercatat tumbuh 6,6 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan undisbursed loan tersebut lebih kencang ketimbang pertumbuhan kuartal pertama tahun ini yang hanya 3,6 persen. Namun, tetap masih lebih rendah kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai double digit.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari Rp1.242 triliun kredit mubazir perbankan, di antaranya Rp294,97 triliun merupakan fasilitas kredit yang sudah diikat atau committed untuk digelontorkan, dan sisanya Rp947,39 triliun merupakan fasilitas kredit uncommitted.

Adapun, kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dan 2 memberikan kontribusi positif dengan mencatat penurunan kredit mubazir masing-masing 56,3 persen dan 36 persen. Kredit mubazir bank BUKU 1 sebanyak Rp5,776 triliun dan bank BUKU 2 Rp87,805 triliun.

Sementara, kelompok bank BUKU 3 dan 4 malah membukukan peningkatan kredit mubazir masing-masing 15,4 persen dan 9,17 persen. Yakni, menjadi sebesar Rp 728,545 triliun dan Rp415,399 triliun.

Sebelumnya, Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengungkapkan, penyumbang kredit mubazir paling besar pada kuartal I 2016 adalah bank asing yang masuk kelompok bank BUKU 3.

Kendati demikian, ia optimistis, jumlah kredit mubazir akan semakin terkikis seiring dengan meningkatnya penyerapan kredit sektor riil. Optimisme ini tidak terlepas dari membaiknya makro ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *