Investor Masih Beradaptasi dengan Fraksi Saham Baru

Investor Masih Beradaptasi dengan Fraksi Saham BaruMasyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISSI) menyatakan pelaku pasar masih menyesuaikan diri dengan aturan fraksi harga saham baru yang diberlakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini.

Ketua Umum MISSI Sanusi mengatakan, secara keseluruhan para pelaku pasar menyambut baik perubahan fraksi harga saham kali ini. Ia mengaku pelaku pasar memperoleh kemudahan dalam melakukan transaksi yang lebih aktif.

“Kalau kami sebagai investor menyambut baik fraksi harga saham yang baru ini. Kalau dulu susah untuk bisa mencapai target untung, karena jarak fraksi yang jauh,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (2/5).

Namun, Sanusi mengaku pelaku pasar saat ini masih menyesuaikan diri dengan aturan fraksi harga saham yang baru. Kendati demikian, ia menilai perubahan fraksi harga saham yang baru lebih mulus dan mudah dipahami.

“Saat ini kami kan masih proses pemahaman, jadi masih butuh adaptasi. Tapi menurut kami lebih soft lah,” jelasnya.

Seperti diketahui, BEI memberlakukan perubahan satuan perubahan harga yang digunakan dalam melakukan penawaran jual atau permintaan beli (fraksi harga) yang baru efektif mulai hari ini.

Hal itu diputuskan melalui Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00023/BEI/04-2016, BEI memberlakukan 5 satuan fraksi harga dari sebelumnya 3 satuan fraksi harga.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan BEI perlu melakukan penyesuaian atas fraksi harga karena untuk meningkatkan likuiditas dan kapitalisasi pasar serta untuk meningkatkan daya saing bursa.

“Fraksi harga merupakan komponen struktur mikro pasar yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan likuiditas saham,” jelasnya.

Sanusi menambahkan, saat ini pelaku pasar lebih berani untuk melakukan transaksi dan aksi spekulasi. Hal itu berpotensi menambah omset hasil perdagangan saham, dan juga berujung ke peningkatan transaksi di BEI.

“Sebelumnya susah untuk mendapat cuan. Misalnya enggak yakin dengan saham yang sudah dibeli, enggak bisa dijual lagi dengan gampang. Jadi banyak yang menunda pembelian karena takut susah dijual lagi,” jelas Sanusi.

Ia pun yakin, dengan adanya aturan baru fraksi harga saham ini, pelaku pasar bakal lebih aktif bertransaksi. Hal itu karena rentang yang tidak lebar bakal membuat pelaku pasar banyak memasang posisi, baik beli maupun jual.

“Tapi tergantung ya, ada yang punya saham lapis dua dan juga big cap. Yang jelas saya yakin transaksi bisa lebih banyak,” katanya.

Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan menyatakan, dengan adanya aturan fraksi harga saham yang baru ini, ia berharap pelaku pasar lebih bergairah dalam melakukan transaksi perdagangan saham. Ia menilai, jika pelaku pasar sudah menyesuaikan diri dengan hal ini, maka diharapkan likuiditas akan meningkat dan IHSG bakal terdongkrak.

“Likuiditas akan semakin bagus. Maka harapan kami harganya juga semakin menarik. Ketika bertambah jumlah omset dari transaksi harian bisa membuat pergerakan semakin aktif. Saya yakin indeks bisa mencapai level 5.000 kembali,” kata Haryajid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed