Polisi Tangkap 12 Pemerkosa Siswi SMP

Hasil gambar untuk sodomi tribunPolisi telah menangkap 12 dari 13 orang tersangka yang diduga kuat pelaku pemerkosaan hingga pembunuhan terhadap seorang pelajar SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu pada Sabtu (2/4).

Kapolres Rejanglebong AKBP Dirmanto didampingi Kapolsek Padang Ulak Tanding Iptu Eka Chandra di halaman Mapolres Rejanglebong, Minggu, mengatakan bahwa 12 tersangka ini diduga terlibat dalam pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun (15), pelajar SMP asal Dusun V, Desa Kasie Kasubun.

“Dari 12 tersangka pelaku yang diamankan terdapat enam orang statusnya masih dibawah umur, dua di antaranya tercatat masih berstatus pelajar SMP, sedangkan enam tersangka lainnya sudah dewasa. Para pelaku ini melakukan aksi kejinya setelah meminum minuman keras jenis tuak,” kata Kapolres Dirmanto.

Para pelaku memperkosa korban beramai-ramai, 13 orang, dan seorang pelaku di antaranya masih dalam pengejaran polisi.

Dalam operasi penangkapan yang dipimpin Kapolsek Padang Ulak Tanding dan aparat desa pada Jumat (8/4) sekitar pukul 15.30 WIB, tiga tersangka ditangkap, yakni Dedi Indra Muda alias Edit (19), Tomi Wijaya (19) alias Tobi dan D alias J (17) yang semuanya warga Desa Kasie Kasubun.

Dari tiga tersangka itu, petugas kemudian mengantongi nama-nama pelaku lainnya dan pada Sabtu pagi (9/4) sekitar pukul 03.00 WIB menangkap 9 pelaku lainnya antara lain Suket (19), Bobi (20), Faisal alias Pis (19), dan Zainal (23).

Lalu, Febriansyah Saputra (18), Sulaimansyah (18), A (17), sedangkan S (16) dan EG (16) masih berstatus pelajar dan juga kakak kelas korban.

“Dari kesembilan tersangka hasil pengembangan ini diketahui dua orang masih berstatus pelajar dan merupakan kakak kelas korban. Ironisnya lagi dalam kasus ini para pelaku yang ditangkap ini sebelumnya ikut melakukan pencarian terhadap korban, kemudian ikut menggali kubur dan proses persedekahan di rumah korban,” ujarnya.

Sebelum melakukan aksinya, para tersangka iuran untuk membeli tuak dan diminumnya beramai-ramai. Mereka kemudian “nongkrong” di jalan yang biasa dilewati korban pergi dan pulang sekolah.

Ketika korban lewat, seorang pelaku mencegat dan menyeretnya ke kebon. Korban disekap dengan tangan terikat dan diperkosa 13 tersangka.

Kejinya lagi, masing-masing tersangka memperkosa korban dua kali walaupun korban sudah tidak bernyawa. Mereka lalu pulang ke rumahnya masing-masing setelah menutupi mayat korban dengan dedaunan.

Mayat korban ditemukan warga dan keluarga korban–termasuk para pelaku yang ikut dalam pencarian–, sudah dalam kondisi membusuk pada Senin (4/4).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *