Tim Forensik Tunggu Hasil Laboratorium untuk Simpulkan Hasil Autopsi Siyono

Tim dokter forensik PP Muhammadiyah masih harus menunggu hasil uji laboratorium untuk menyimpulkan hasil autopsi terhadap Siyono, terduga teroris yang tewas dalam proses pemeriksaan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri belum lama ini.

“Kami tidak hanya melakukan pemeriksaan secara visual dengan kasat mata saja, tetapi juga melalui tes laboratorium sehingga hasilnya baru bisa diketahui sekitar 10 hari ke depan,” kata ketua tim forensik, Gatot Suharto, di pemakaman Desa Pogung, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (3/4), seperti dilansir Antara.

Tim yang terdiri dari sembilan orang itu, kata Gatot, memeriksa jenazah Siyono dari luar dan dalam untuk mencari penyebab kematiannya. Menurutnya, kondisi jenazah itu saat ini berbeda dengan kondisi sebelum dimakamkan.

Walau demikian, pihaknya masih dapat menemukan bekas luka-luka intravital atau patah tulang.

Secara visual, tidak ditemukan bekas luka tembakan senjata api pada tubuh Siyono. Walau demikian, kata Gatot, hal tersebut tetap harus menunggu hasil laboratorium.

Autopsi ini dihadiri juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum Busyro Muqoddar, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Tim Komnas HAM, dan Tim Koodinator Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan, Komnas HAM RI, Siane Indriani.

Ratusan orang dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) melakukan penjagaan ketat kegiatan autopsi ini. Mereka melakukan penjagaan di titik-titik akses masuk ke tempat pemakaman sehingga warga dan sejumlah wartawan tidak bisa mendekat ke lokasi.

Bahkan, sejumlah anggota Brimob yang sebelumnya berjaga-jaga di ring satu tempat pemakaman kemudian ditarik mundur ke ring tiga, sehingga hanya sembilan tim dokter forensik asal Muhammadiyah dan satu orang saksi dari Polda Jateng yang diizinkan berada di lokasi.

Menurut Komandan Kokam Jateng M Ismail, 1.000 anggotanya melakukan penjagaan di beberapa titik wilayah Klaten. Sementara itu, secara keseluruhan jumlah pasukan di Jateng kurang lebih 5.000 orang.

“Autopsi berjalan aman dan lancar, dan selesai sekitar pukul 11.45 WIB, jenazah langsung dimakamkan,” katanya.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya melakukan advokasi tersebut karena atas permintaan keluarga Siyono dan Komnas HAM.

Menurut Dahnil kegiatan autopsi jasad Siyono berjalan lancar dan membutuhkan waktu sekitar empat jam, dan kemudian jenazahnya dimakamkan di tempat yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *