Ade Irawan & Barry Prima Raih Lifetime Achievement FFB 2018

Ade Irawan & Barry Prima Raih Lifetime Achievement FFB 2018Dedikasi Ade Irawan dan Barry Prima di dunia perfilman nasional, sudah tak diragukan lagi. Meskipun keduanya berbeda genre dalam bermain film, dan berbeda latar-belakang, namun kiprah mereka dalam dunia film sudah tak diragukan lagi. Mereka telah sangat berjasa dalam menumbuhkembangkan perfilman nasional, lewat peran-perannya di film mereka.

Karena itulah, Lifetime Achievement Festival Film Bandung ke-31 tahun 2018 ini (Sabtu 24/11/18), diberikan kepada mereka berdua, sebagai wujud penghargaan atas  jasa dan pengabdian mereka yang besar terhadap perkembangan perfilman Indonesia.

Ade Irawan

Salah satu di antara mereka berdua adalah Ade Irawan, aktris senior kelahiran 81 tahun silam, dan sudah lebih dari  separuh usianya ia baktikan untuk berkiprah di dunia seni peran. Aktris kelahiran 5 April 1937 ini terjun ke dunia film sejak tahun 1964, bermula sebagai figuran dalam Diambang Fadjar, produksi Agora Film,  pimpinan almarhum suaminya, Bambang Irawan.

Sejak saat itu dia lebih banyak bermain film di perusahaan milik suaminya itu, yang sekaligus juga disutradarai langsung oleh suaminya, hingga perusahaan film itu gulung tikar setelah produksi Fajar Menyingsing di tahun 1975.

Namun demikian, aktris  yang pada tahun 1993 dianugerahi penghargaan “Kesetiaan Profesi” dari Dewan Film Nasional ini, hingga kini tak pernah henti berkiprah di dunia film. Sudah sekitar 130 film ia mainkan, sudah bermacam-macam karakter ia perankan. Baginya, akting sudah menjadi bagian dari jiwanya. Dan… bakat seni perannya itu ia turunkan kepada dua putrinya, Dewi Irawan dan Ria Irawan, yang juga dikenal sebagai pemain film negeri ini.

Barry Prima

Peraih Lifetime Achievement Festival Film Bandung lainnya, adalah seorang legend aktor laga, dan bahkan keaktorannya –di luar film/sinetron laga– terus terasah sampai sekarang.

Bermain pertama kali dalam film Primitif (1978). sutradara Sisworo Gautama Putra, aktor kelahiran Bandung, 63 tahun lalu ini, pada akhirnya populer sebagai Jaka Sembung setelah bermain dalam film Jaka Sembung Sang Penakluk (1981).

Kepopulerannya sebagai pendekar sakti itu berlanjut dalam film-film Jaka Sembung berikutnya: Si Buta Lawan Jaka Sembung (1983), Jaka Sembung dan Bajing Ireng (1983), dan Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990).

Tentu bukan hanya karakter Jaka Sembung saja yang dia mainkan. Masih banyak karakter-karakter lainnya yang dia perankan, seperti Mandala dalam film Mandala dari Sungai Ular (1987) dan Mandala Penakluk Satria Tar-Tar (1988), Tarzan dalam film Tarzan Raja Rimba (1989) dan Tarzan Penunggu Harta Karun (1990), Jampang dalam film Jampang (1990) dan Jampang II (1990), Jaka Tuak dalam film dengan  judul yang sama (1990). Demikian pula dalam film Kamandaka (1991), Si Rawing II Pilih Tanding (1993), dan Si Rawing III Jurus Dewa Kobra (1994), dia menjadi karakter protagonis.

Meski dikenal sebagai aktor laga, dia konsisten dan profesional terhadap kariernya sebagai pemain film. Bahkan sampai sekarang pun, kariernya sebagai pemain film dan televisi masih tetap berkibar. Di film, terakhir dia muncul dalam film Demi Cinta (2017). Sedangkan di televisi, terakhir dia muncul dalam sinetron Kiamat Hari Jumat yang ditayangkan SCTV tahun 2017 lalu.

Inilah mereka : Ade Irawan dan Barry Prima!
(Yosie Wijaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *