Angelina Jolie Kecewa pada Donald Trump

Angelina Jolie Kecewa pada Donald TrumpNiat Donald Trump melarang seluruh pengungsi Muslim memasuki daratan Amerika Serikat, didengar oleh Angelina Jolie. Dan sang aktris menggelengkan kepala kuat-kuat menolak lontaran salah satu pebisnis AS itu.

Jolie menambah panjang nama selebriti yang tidak setuju terhadap pernyataan Trump yang terlontar pada awal Desember 2015 itu. Selain Jolie, George Clooney dan John Legend juga termasuk selebriti yang kontra Trump.

Apalagi Jolie merupakan pendukung sekaligus duta untuk pengungsi internasional di bawah PBB. Menurutnya, pernyataan Trump justru tidak sesuai dengan kodrat tanah Amerika.

“Bagi saya, Amerika dibangun berdasarkan orang-orang di seluruh dunia yang bergabung untuk kebebasan, terutama kebebasan beragama,” kata Jolie dalam sebuah acara di London, Senin (16/5), dikutip dari E! Online.




Maka aktris 40 tahun itu melanjutkan, pedih baginya mendengar pernyataan AS tertutup bagi pengungsi Muslim, dari seseorang yang mencalonkan diri sebagai presiden negara itu.

Trump sendiri mengeluarkan pernyataan tak lama setelah kejadian serangan teror di Perancis dan California yang menewaskan ratusan orang. Ia menganggap itu disebabkan oleh teroris, yang identik dengan Muslim, maka melarang imigran Muslim masuk AS.

Sementara Jolie, sebagai duta pengungsi PBB tidak asing dengan puluhan juta pengungsi yang memenuhi dunia. Tiga dari enam anaknya bersama Brad Pitt bahkan diadopsi dari daerah konflik seperti Asia dan Amerika.

Jolie juga sering mendedikasikan diri sebagai pekerja sosial. Ia juga menggelontorkan dana sampai US$1 juta untuk menuntaskan masalah pengungsian maupun krisis sosial di dunia.


Uniknya, ayah Jolie, Jon Voight, justru mendukung kampanye-kampanye Trump sebagai presiden. Jolie tidak terganggu dengan hal itu. Menurutnya, pengungsian dan konflik sosial merupakan masalah internasional yang jadi tanggung jawab semua negara termasuk AS dan lainnya.

“Masalah itu memicu masalah bangsa sampai ke titik terendah, dan negara-negara berkompetisi menjadi yang terkuat dalam melindungi diri mereka sendiri, apa pun taruhannya,” ujar Jolie memaparkan.

Negara-negara yang berlomba untuk menjadi yang terkuat itu juga lebih suka menantang tetangganya sendiri, lanjut Jolie. Mereka akhirnya lupa akan tanggung jawab internasional atas kasus pelik di depan mata.

“Saya sangat sangat sedih atas respons negara saya sendiri akan situasi ini,” ujarnya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *