Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerjasama dengan Universitas Udayana (Unud) Bali dan Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC) untuk melakukan kolaborasi riset. Bentuk kerjasama tersebut berupa eskplorasi kekayaan jenis plankton dengan menggunakan DNA barcoding.
Kolaborasi penelitian tersebut dimulai dengan pengembangan dan pelaksanaan protokol sampling yang dilakukan pada 22–24 Maret 2014 di Kepulauan Seribu. Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB Hawis Madduppa menyambut baik kerjasama tersebut.
Dia menilai, kolaborasi riset itu akan membantu para peneliti untuk memahami kekayaan plankton di perairan Indonesia. ”Penelitian DNA barcoding sangat membantu dalam memahami biodiversitas plankton laut Indonesia,” ujar Hawis, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (29/3/2014).
Pendapat serupa diungkapkan oleh Peneliti dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB, Inna Puspa Ayu. Dia menyatakan, penggunaan metode DNA barcoding dalam penelitian tersebut juga berguna untuk menjawab persoalan lain terkait bidang kajian ekologi.
“Penelitian plankton dengan metode DNA barcoding ini diharapkan tidak hanya menjawab identifikasi biodiversitas saja, tetapi juga terkait kajian ekologi. Protokol yang dikembangkan diharapkan dapat menjawab dua kepentingan, yaitu taksonomi dan ekologi dimana kadang kala agak kurang sinergis,“ ungkap Inna.
Sementara itu, Peneliti IBRC Aji Wahyu Anggoro berharap, kerjasama penelitian tersebut bisa berkembang lebih jauh. “Semoga penelitian plankton ini tidak sampai DNA barcoding saja, namun bisa dilanjutkan pengembangan protokol penelitian metagenomic plankton,” imbuh Aji.
