Jumlah Orang Asia yang Merasa Dirinya Sehat Turun Drastis

Jumlah Orang Asia yang Merasa Dirinya Sehat Turun DrastisIndeks Kesehatan terbaru yang dirilis oleh Sun Life Financial Asia menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap kondisi kesehatan masyarakat di kawasan Asia merosot ke angka terendah. Hanya 60% dari responden di Asia yang menyatakan puas dengan kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan, turun dari angka 65% di tahun 2015. Sementara itu Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara yang tidak mengalami penurunan pada Indeks Kesehatan terbaru ini, bahkan justru mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan.

Selain itu, untuk kawasan Asia, juga terdapat penurunan tajam pada persentase jumlah masyarakat yang berpandangan positif berkenaan dengan kondisi kesehatan jasmani (turun 7%) dan kesehatan mental (turun 8%) mereka. Hal ini memperkuat temuan-temuan terdahulu pada studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai adanya kekhawatiran tentang munculnya penyakit terkait gaya hidup modern serta makin meroketnya jumlah masyarakat di Asia yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu dan menurun motivasinya dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Secara keseluruhan, terjadi penurunan tingkat kepuasan masyarakat di wilayah Asia terhadap kondisi kesehatan, menjadi hanya 60% saja. Responden yang berasal dari Hongkong adalah yang paling negatif terkait kesehatan mereka dengan hanya menunjukkan 29% saja responden yang puas dengan tingkat kesehatan mereka secara keseluruhan saat ini (turun dari 44% di tahun lalu). Responden India, Indonesia dan Filipina secara umum adalah yang paling positif berkenaan kondisi kesehatan mereka.

Hampir sepertiga dari jumlah total responden (29%) menyatakan bahwa terdapat penurunan kondisi kesehatan mereka dibandingkan dengan kondisi tiga tahun lalu dan menyebutkan kurangnya olahraga sebagai alasan yang paling sering diutarakan sebagai penyebab

Penurunan angka tersebut (36%). Lebih dari setengah (52%) responden dari wilayah yang disurvei mengatakan tidak rutin berolahraga. Sedangkan jenis olahraga yang paling banyak disebut oleh responden sebagai jenis olah raga yang paling diminati, berturut-turut adalah lari (54%), renang (45%) dan bersepeda (44%). Kebiasaan tidak sehat yang paling sering dikutip adalah kurangnya waktu tidur, yakni kurang dari 6 jam per hari (31%) dan mengkonsumsi makanan tidak sehat secara rutin (28%).

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Angka persentase untuk responden Indonesia terbilang paling baik dibandingkan dengan angka rata-rata responden di negara-negara Asia. Sebanyak 62% responden dari Indonesia menyatakan bahwa mereka merasa lebih sehat dari kondisi 3 tahun yang lalu. Angka ini tertinggi di kawasan Asia. Hanya 21% responden Indonesia yang merasa menurun kesehatannya dibandingkan dengan 3 tahun lalu. ‘Kurangnya berolahraga’ juga menjadi alasan yang paling sering diungkapkan.

Meskipun 51% responden memberikan indikasi bahwa mereka tidak berolahraga secara rutin, namun jenis-jenis olahraga yang paling ingin dilakukan oleh orang Indonesia serupa dengan rata-rata keinginan orang Asia lainnya, yaitu berlari (60%, tertinggi di wilayah Asia), bersepeda (55%), dan berenang (45%).

Tak Ada Waktu, Tak Ada Motivasi

Di tahun 2014, Sun Life Financial Asia Health Index menemukan adanya peningkatan jumlah populasi ‘Generasi O’ di Asia – yang terlalu banyak bekerja, kelebihan berat badan, dan hidup makin kewalahan. Riset terbaru menyebutkan bahwa ‘Gen O’ memiliki hidup yang makin keras, terlihat dari banyaknya responden yang menyatakan kegagalan mereka untuk meneguhkan diri menjalani hidup yang lebih sehat dan kurangnya motivasi pribadi yang mendorong mereka bangkit melakukannya. Ketika diminta untuk menyebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat terwujudnya kehidupan yang lebih sehat, responden Indonesia menyebutkan tiga hal yang menjadi kendala utama mereka, yakni berkurangnya waktu akibat tuntutan pekerjaan (44%), distraksi (36%) dan besarnya biaya yang harus dialokasikan guna mewujudkan kehidupan yang lebih sehat (35%).

“Hasil survei ini menunjukkan tumbuhnya kesadaran masyarakat Asia, termasuk Indonesia, akan kesehatan diri dan perjuangan yang mereka hadapi dalam memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan modern di masa kini,” tutur Shierly Ge, Chief Marketing Officer, Sun Life Financial Indonesia. “Sun Life berkomitmen untuk menyediakan solusi asuransi dan investasi yang membangun masyarakat agar lebih kuat, sehat dan aman dan terlindungi secara finansial. Hasil temuan dalam studi terbaru kami menegaskan kembali akan pentingnya dan perlunya mewujudkan tercapainya hidup yang lebih sehat di kawasan Asia.”

Teknologi kunci yang mendorong terwujudnya hidup sehat?

Satu elemen penting dalam kehidupan modern manusia masa kini yang membawa harapan positif bagi masyarakat di kawasan Asia untuk terus menjalani hidup sehat adalah

Meroketnya penggunaan aplikasi dan peranti gawai-pakai untuk mendukung aktivitas kebugaran/wellness mereka.

Survei menyebutkan bahwa 42% responden dari Asia dan sebanyak 43% responden Indonesia memakai aplikasi dan gawai wearables yang bisa mendorong mereka makin intensif dalam melakukan aktivitas kebugaran. Dari sekian banyak responden Indonesia yang menggunakan aplikasi, yang menuturkan lebih merasa puas akan kondisi kesehatan mereka tercatat 13% lebih tinggi dari pada angka rata-rata angka secara umum di Indonesia.

Kesehatan yang Makin Bagus di Tahun Ayam

Berita gembira mengenai kesehatan yang makin bagus ini datang seiring jutaan masyarakat di Asia merayakan datangnya Tahun Ayam di kalendar Cina tahun ini. Mereka yang lahir di tahun Ayam diyakini adalah individu-individu yang aktif dan menikmati hidup mereka yang sehat.

“Kami berharap bahwa seluruh masyarakat di Asia, termasuk Indonesia, dapat mencontoh mereka yang terlahir di tahun Ayam tersebut yang memiliki kemauan tinggi untuk terus aktif dan selalu menerapkan pola hidup sehat,” pungkas Shierly Ge.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *