Pemerintah Harus Benahi Pendidikan di Tangerang

Pemda dan Pemprov Harus Benahi Pendidikan di TangerangMahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang terhimpun dalam kelompok kuliah kerja nyata (KKN), memaparkan semua program kerja, yang sudah dilakukan, dalam acara penutupan di kantor Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam acara penutupan tersebut, sebanyak tiga kelompok yang melaksanakan KKN di Desa Cikuya, memberikan gambaran umum tentang kondisi masyarakat di desa. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa selama melakukan pengabdian kepada masyarakat, tingkat pendidikan di Desa Cikuya, Tangerang, Banten ini sangatlah minim.

Tak hanya itu, mahasiswa juga menjelaskan ketertingalan masyarakat terhadap pendidikan, harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah di Kabupaten Tangerang, Banten.

Ketua divisi Humas kelompok KKN, Fajar Quban menuturkan, pemerintah daerah maupun pemerintahan provinsi harus bisa membenahi ketertinggalan pendidikan di kabupaten tangerang.

“Kami meminta kepada pemerintah terutama pemerintah Kabupaten Tangerang, kedepannya pemerintah harus bisa membenahi persoalan kesenjangan pendidikan tersebut,” ujar ketua divisi humas KKN, Develover, yang bertempat di Kampung Koja Desa Cikuya.

Berdasarkan hasil survei lapangan yang mereka lakukan selama melakukan KKN di Kampung Koja, tingkat pendidikan masyarakat di kampung koja, sangatlah rendah sekali, bahkan masyarakat yang mengenyam pendidikan sampai tungkat SMA terhitung jari.

“Masyarakat yang mengenyam pendidikan sampai tingkat SMA, sangatlah sedikit, akibatnya, masyarakat tidak mampu bersaing, dan akhirnya menjadi pengangguran,” kata Fajar, mahasiswa perbandingan agama, yang akrab dipanggil Chuan.

Mahasiswa Perbandingan Agama ini juga menambahkan, masyarakat di Kampung Koja ini, tidak sekolah karena beberapa faktor, diantaranya faktor ekonomi, dan kurangnya sosialisasi pemerintah daerah tentang wajib belajar 9 tahun.

“Ada dua faktor yang melatar belakangi kenapa masyarakat disini tidak sekolah, pertama karena masalah finansial, kedua kurangnya penekanan pemerintah tentang wajibnya belajar 9 tahun, bagaimana mau bersaing mereka,” tambahnya.

Selama KKN di daerah ini, lanjut Chuan, kami mendorong masyarakat setempat agar generasi mudanya terus melanjutkan sekolah minimal sampai sekolah menengah atas, hal ini kami lakukan agar masyarakat disini tidak terlalu tertinggal jauh.

“Selama kami KKN disini, kami melakukan bimbingan belajar intensif, dan mendorong semangat belajar anak anak muda, dengan memberikan kursus bahasa,” tukasnya.

Sebagaimana yang diketahui, kelompok kuliah kerja nyata di Desa Cikuya, melakukan acara penutupan gabungan antar kelompok, diantaranya kelompok KKN Gelora, yang bertempat di kampung Jengkol, kelompok KKN Dedikasi di kampung Cikuya, dan kelompok KKN Develover di kampung Koja di kantor Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Tangerang.

Sesuai dengan kebijakan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, kuliah kerja nyata tahun 2016, ditempatkan perkelompok dalam satu rukun warga (RW), hal ini dilakukan agar mahasiswa yang melakukan KKN lebih mudah bersosialisasi dalam mengabdi di masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *