Kalimantan Barat Perkuat Perang Lawan Rabies

Kalimantan Barat Perkuat Perang Lawan RabiesDirktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Terjunkan Tim Dokter Hewan Tanggulangi Rabies di Kalimantan Barat, guna Menyambut terpilihnya Kalbar sebagai tuan rumah untuk kali pertama penyelenggaraan HPS ke-37, Gubernur Kalbar Cornelis, menyambut baik, dan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah Kalbar untuk menjadi tuan rumah estafet Penyelenggaraan Hari pangan se-dunia (HPS) ke-37 Tahun 2017.

Provinsi Kalimantan Barat memperkuat perang melawan rabies dengan vaksinasi anjing masal yang dimulai dengan menerjunkan secara langsung tim Dokter Hewan dari Dirjend PKH, Upaya ini merupakan bagian terbesar dari strategi untuk mencapai pemberantasan rabies menyeluruh di Kalimantan Barat.

Tim langsung turun ke lapangan guna menanggulangi rabies dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, Dari Kementerian Pertanian, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan: Drh. Dollik Donando, Agus Faisal A.Md. Balai Veteriner Banjar Baru Ahmad Yani, Purwanto, Riyadi, Rama. Sedangkan dari Provinsi Kallbar, Drh. Yeriko sedangkan dari kabupaten kapuas hulu Drh Skondi Agustin Lestari dan M. Bakri.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk mengendalikan rabies di Kalimantan Barat guna Melawan Rabies Dengan Vaksinasi masal dengan target 2020 Kalbar bebas rabies.

“Kami diberi tugas khusus dari Kementerian Pertanian, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota se Kalimantan Barat, yang saat ini terkonsentrasi di Kecamatan Silat hilir dan Kecamatan Silat Hulu” jelas petugas Dari Kementerian Pertanian, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan: Drh. Dollik Donando kepada wartawan. Kamis (16/03/2017).

Vaksinasi rabies dilakukan dua kali dalam setahun. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga agar hewan anjing tidak menjadi gila. Sebab, virus rabies yang ada pada hewan bisa membahayakan bagi manusia, bahkan bisa mematikan jika terkena pada manusia.

“Oleh Karena itu perlunya mengatisipas dengan vaksinasi rabies massal terhadap hewan-hewan yang bisa membawa virus rabies, dengan target 2020 Kalbar sudah terbebas dari virus rabies” ujar drh. Dollik Donando.

Kasus rabies yang menghantui masyarakat Kalimantan Barat masih saja terjadi diantaranya Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintng. bahkan, pemerintah telah mencanangkan pada tahun 2020 mendatang sudah terbebas dari virus yang yang disebabkan akibat gigitan anjing ini.

Tahab sanjutnya, pemerintah juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap bahaya penyakit rabies dan bagaimana cara menanganinya jika mengalami gigitan.

“Selain vaksinasi masal ini, kami juga akan memberikan edukasi pemahaman kepada masyarakat terkait ciri-ciri anjing yang terkena rabies dan cara menanganan pasca terkena gigitan. Intinya, kita ingin masyarakat tetap waspada serta mengerti akan bahaya rabies” ujarnya.

Selain menangani urusan vaksinasi rabies Kementerian Pertanian melalui Ditjen Petenakan dan kesehatan hewan juga akan menyukseskan program Upsus SIWAB maka dari itu kami di turunkan untuk menangulangi beberapa penyakit di KALBAR salah satunya adalah Rabies. kementan juga melakukan program serab gabah, guna menyukseskan Hari Pangan Se-Dunia yang rencana akan dilaksanakan di Kalbar 2017. Jelas drh. Dollik Donando kepada awak Media.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *