Kemenko PMK Ajak Masyarakat Klaten Implementasikan GNRM

Kemenko PMK Ajak Masyarakat Klaten Implementasikan GNRMKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak masyarakat Kabupaten Klaten untuk mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Implementasi ini merupakan hal yang penting sehingga masyarakat dapat merubah cara pandang, cara berpikir, dan cara bertindak yang memiliki orientasi pada kemajuan dan kemodernan.

“Revolusi Mental merupakan sebuah gerakan perubahan yang membawa masyarakat untuk lebih aktif, lebih optimis, lebih giat, lebih kolaboratif, memiliki semangat pantang menyerah, dan fokus pada solusi. Karakter-karakter ini yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia untuk dapat maju dan bersaing” ujar Sidqy Lego Pangesthi Suyitno Staf Ahli Kemenko PMK dalam sesi Penguatan Nilai-Nilai Revolusi Mental yang merupakan bagian dari rangkaian acara Kunjungan Kerja Menko PMK ke Kabupaten Klaten.

Menurut Sidqy, GNRM merupakan gerakan lintas sektoral yang melibatkan berbagai pihak dari tingkat kementerian hingga masyarakat. Pelibatan berbagai pihak ini merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan implementasi revolusi mental dapat berjalan dengan baik dan membawa perubahan positif serta berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

“Presiden mengeluarkan Inpres No. 12/2016 tentang GNRM dan di tingkat pemerintah telah ditunjuk lima kementerian sebagai pelaksana dari setiap gerakan revolusi mental yaitu Kemenpan-RB untuk Gerakan Indonesia Melayani; Kemenko Maritim untuk Gerakan Indonesia Bersih; Kemenko Polhukam untuk Gerakan Indonesia Tertib; Kemenko Perekonomian untuk Gerakan Indonesia Mandiri; dan Kemendagri untuk Gerakan Indonesia Bersatu. Kemenko PMK juga berkoordinasi dengan lima kementerian ini sehingga dapat memastikan pelaksanaan GNRM dilakukan dengan tepat sasaran dan berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa” papar Sidqy.

Selain pemerintah dan masyarakat, implementasi GNRM ini juga telah dilakukan oleh berbagai sektor. Beberapa diantaranya adalah sektor pendidikan dan sektor swasta. “Di sektor pendidikan, sudah dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Revolusi Mental, pelatihan positif bermedia sosial, dan penguatan pendidikan berkarakter. Sedangkan di sektor swasta, PT. Angkasa Pura telah melakukan upaya peningkatan kebersihan di bandara serta cashless payment yang telah diimplementasikan oleh PT. Kerta Api Indonesia” jelas Sidqy.

Salah satu contoh implementasi revolusi mental yang sangat dekat dengan masyarakat adalah pemberian bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan lainnya. “Melalui berbagai bantuan ini, Pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk mengelola bantuan ini dengan baik sehingga jiwa kemandirian dapat ditumbuhkan dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional khususnya di sektor ekonomi” ungkapnya.

Ibu Ulupi Hapsari Setyowati satu pengajar dari SMP Negeri 7 Klaten yang hadir di acara ini, mengungkapkan bahwa sosialisasi kebijakan GNRM di Kabupaten sudah sangat bagus. “Saya sebagai guru PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) kebetulan juga menjelaskan ke anak-anak tentang GNRM, jadi diselipkan dalam mengajar tentang nilai-nilai revolusi mental yaitu integritas, kemudian etos kerja, dan gotong royong” jelas Ulupi.
Terakhir, Ulupi berharap agar sosialisasi mengenai GNRM gencar dilakukan di berbagai daerah di Indonesia “Sehingga nantinya masyarakat dapat memahami dan menjadi agen perubahan yang berkontribusi terhadap kemajuan bangsa” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *