3 Hal yang Harus Dilakukan Pasca Serangan Jantung

3 Hal yang Harus Dilakukan Pasca Serangan JantungPenyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia, termasuk Indonesia, dan menurut WHO diperkirakan di tahun 2030 kematian akibat penyakit ini akan terus meningkat.

Hal ini dikarenakan kecenderungan gaya hidup masyarakat yang kurang sehat memicu terkena penyakit jantung.

Menurut dr Spesialis Bedah Thorax dan Kardiovaskular dari Bunda Heart Centre Hariadi Hadibrata, sebenarnya pasien yang memiliki resiko penyakit jantung terutama kardiovaskular bisa dicegah dengan memodifikasi faktor resiko pemicunya. Seperti merokok, diet tidak sehat dan obesitas, kurang aktifitas sehat hingga penyalahgunaan alkohol.

“Dan jika Anda sudah terkena penyakit jantung ini. Maka, pasca serangan jantung Anda wajib menjalani gaya hidup sehat,” tuturnya, Bandung (13/8).
Adapun, 3 hal yang harus diperhatikan pasien pasca serangan jantung agar tidak kembali terserang antara lain:

Waspada terhadap Gejolak Emosi

Pasca serangan jantung, biasanya pasien akan mengalami gejolak emosi yang naik turun, dan kebanyakan pasien berpikir bahwa jika sudah terkena penyakit ini. Maka kematian sudah mendekati hidupnya.

“Tak Jarang, penderita penyakit jantung justru jatuh dalam depresi kepanjangan yang memperburuk kondisi kesehatannya,” katanya.

Waspada Kecenderungan Kembali ke Gaya Hidup Tidak Sehat

Selain itu, karena pasca serangan jantung gaya hidup sangat berpengaruh pada kesehatan terutama pada penderita penyakit jantung koroner. Maka, wajib untuk menjalankan pola hidup sehat, dan berhati-hati terhadap kebiasaan kecenderungan kembali ke gaya hidup tidak sehat. Saat Anda merasa sudah sehat.

Jaga Mood Tetap Stabil

Kemudian, hal yang perlu diperhatika bagi penderita penyakit jantung adalah untuk tetap menjaga mood agar tetap stabil. Hindarilah depresi yang bisa memperburuk kondisi kesehatan Anda yang masih dalam masa pemulihan.

“Dan hal lain yang paling penting diperhatikan penderita jantung adalah tetap mengonsumsi obat-obatan untuk mengendalikan faktor resiko,” tutupnya.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *