Jadikan Faktor Pemberat Bila Bandar Edarkan Narkoba ke Anak-Anak

Jadikan Faktor Pemberat Bila Bandar Edarkan Narkoba ke Anak-AnakMerebaknya kabar adanya anak usia Sekolah Dasar (SD) yang menjadi bandar Sabu di Makassar, Sulawesi Selatan, membuat Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama di Kemenko PMK, Prof. Agus Sartono merasa prihatin bercampur geram. Menurut Prof. Agus, peristiwa pilu itu terjadi karena kelalaian keluarga, pihak sekolah dan aparatur penegak hukum. ‘’Kita tidak bisa menimpakan kesalahan ini pada salah satu pihak saja,’’ ujarnya di Jakarta, Kamis (09/8).

Pilar utama untuk melindungi anak-anak, menurut Prof. Agus, adalah keluarga. Orang tua memegang peran sangat penting. Guru Besar ini menyayangkan para orang tua yang berdalih sibuk mencari nafkah untuk keluarga dan mengabaikan peran mereka sebagai pendidik dan pelindung anak. “Saya sudah sering mendengar, anak-anak yang bermasalah itu umumnya jarang mendapatkan kehangatan pelukan keluarga,” tutur Prof. Agus yang sepanjang karirnya berada di lingkungan dunia Pendidikan itu.

Sebagai pendidik, Prof. Agus mengingatkan bahwa orang tua dan guru, rumah dan sekolah, bekerja sama mendidik anak. ‘’Jangan karena sudah disekolahkan, orang tua lepas tangan dan menyerahkan urusan pendidikan ke sekolah,’’ ia menambahkan. Orang tua tetap punya tanggung jawab dalam Pendidikan, terutama pendidikan karakter dan budi pekerti. Pada sisi lain, pihak sekolah jangan pula merasa kewajibannya Cuma sebatas memberikan materi dikurikulum resmi. ‘’Keluarga dan sekolah harus saling melengkapi memberikan Pendidikan karakter dan budi pekerti,’’ Prof. Agus menambahkan.

Upaya pemerintah yang terus tanpa henti berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, kata Prof. Agus pula, perlu disambut dengan dukungan dari keluarga dan kelompok guru. ‘’Kita semua harus terus gotong royong mencapai penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik, termasuk menyingkirkan narkoba dari lingkungan sekolah,’’ kata Prof. Agus bersemangat.

Dalam jangka pendek, menurut pejabat Kemenko PMK ini, bahaya narkoba, perlu dihadapi dengan sungguh-sungguh.’’Harus dipahami pengedar kecil narkoba dan pemakainya pasti rusak, ekonominya melarat dan otaknya rusak. Jadi jangan pernah terpedaya oleh rayuan bandar yang mengajak anda untuk menjadi pengedar, kalkulasinya sangat tidak rasional dan merusak,” kata Guru Besar Ilmu Ekonomi UGM ini.

Menidaklanjuti kasus sabu di Makassar itu, Prof. Agus berharap agar jaringan narkoba yang memanfaatkan anak-anak ini dibongkar dan pelakunya ditangkap. Kejahatan mereka, kata Prof. Agus, lebih besar dari kasus narkoba biasa karena membidik anak-anak menjadi korban. ‘’Jadi, tolong agar unsur mengorbankan anak-anak itu dijadikan faktor pemberat dalam proses peradilan. Mereka harus mendapat hukuman yang setimpat,’’ pungkas Prof. Agus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *