Penyandang Disabilitas Dapat Berpartisipasi dalam Pembangunan

Penyandang Disabilitas Dapat Berpartisipasi dalam Pembangunan

Jajaran Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyambut baik atas diperingatinya Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang jatuh pada tanggal 3 Desember kemarin. Melalui Deputi bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial, Tb Ahmad Choesni menyampaikan,  peringatan HDI harus dijadikan momen untuk melakukan instropeksi bagi masyarakat dan pemerintah bahwa para kaum difabel memiliki hak-hak yang harus dipenuhi. “Kita berharap mereka bisa ikut berpartisipasi secara optimal dalam pembangunan,” ucap Choesni di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pagi (4/12).

Menurut Choesni, para penyandang disabilitas tidak pernah mau dimanjakan tetapi mereka hanya ingin diberikan akses supaya mereka bisa ikut berpartisipasi secara optimal dalam pembangunan. “Setidaknya negara harus hadir untuk peduli dan memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas ini,” tegas Choesni.

Sebelumnya dalam peringatan HDI ini, Kemenko PMK mengangkat tema “Menuju Masyarakat Inklusi, Tangguh, dan Berkelanjutan”. Pemilihan tema tersebut, kata Choesni, selaras dengan amant Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. “Harus diakui bahwa implementasi UU ini masih perlu pengawalan dan tugas kita memastikan peraturan perundang-undangan ini jalan,” tutur Choesni.

Pengawal isu disabilitas di Kemenko PMK itu melihat, aktivitas penyandang disabilitas saat ini masih sangat terbatas. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas publik khusus bagi difabel. “Menyediakan fasilitas publik khusus difabel menjadi persoalan utama yang harus diselesaikan,” kata Choesni. Selain hal itu, tambah Choeni, penyandang disabilitas juga perlu diberikan pelatihan untuk simulasi siaga bencana.
Kemenko PMK dalam hal ini telah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, khususnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Pupera), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian Sosial dan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD). “Bersama-sama kita terus berupaya untuk meningkatkan ruang partisipasi, mengurangi hambatan dan memberikan akses bagi difabel,” ucapnya.

Terakhir Choesni menyampaikan, penyandang disabilitas juga memiliki prestasi dibidang olahraga yang tidak kalah dengan nondisabilitas, terbukti dengan banyak medali yang telah diraih. Karena itu, lanjut Choesni, untuk memberikan fasilitas kepada kaum difabel, kerjasama dengan swasta juga sangat penting. “Intinya sekarang kaum difabel jangan ragu bahwa pemerintah bertekad untuk memeberikan fasilitasi dan advokasi yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed