Nuffic Neso Berikan Beasiswa pada 20 Staf Kementerian Pertanian

Nuffic Neso Berikan Beasiswa pada 20 Staf Kementerian PertanianPemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia memberikan beasiswa kepada 20 staf Kementerian Pertanian melalui skema StuNed Tailor-Made Training (StuNed-TMT) untuk mengikuti pelatihan manajemen penyampaian informasi dan inovasi teknologi pertanian di Wageningen Centre for Development Innovation (CDI), Wageningen, Belanda. Acara pelepasan dan pengarahan peserta diadakan pada Kamis, 04 Mei 2017, di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh Sekretaris Balitbangtan, M. Prama Yufdy, Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari, serta Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono.

Pelatihan yang akan berlangsung dari 09 – 24 Mei 2017 ini akan menitikberatkan peningkatan kapasitas peneliti dan penyuluh muda terpilih di lingkungan Balitbangtan, Kementerian Pertanian.

“Pelatihan ini menjadi sangat penting, karena selain untuk memperkuat linkage antara peneliti dan penyuluh, mereka jugalah yang nantinya akan berperan dalam mengisi kekosongan dan melengkapi para peneliti terdahulu di Balitbangtan, dimana gap tersebut sudah mulai terasa dan proses ini telah menjadi salah satu kebijakan institusi. Jadi para peserta harus memanfaatkan peluang yang sangat langka ini dengan sebaik-baiknya, karena bidang pertanian Belanda sudah sangat maju dan unggul serta menjadi yang terkemuka di Eropa”. Demikian disampaikan M. Prama Yufdy dalam sambutannya. Sekretaris Balitbangtan kemudian mengingatkan peserta untuk menciptakan networking seluas-luasnya, demi pengembangan institusi yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Indy Hardono menyampaikan bahwa pertanian merupakan sektor prioritas hubungan bilateral Indonesia dan Belanda. “Pelatihan ini menjadi sangat relevan bagi balitbang mengingat Belanda memiliki kultur yang sangat kental dengan riset, dimana kebijakan-kebijakan pemerintahnya selalu berdasarkan hasil penelitian. Selain itu, CDI sebagai bagian dari Wageningen University & Research (WUR) yang menjadi pelaksana training ini merupakan universitas pertanian terbaik di dunia, dan sektor pertanian adalah penyetor pajak terbesar bagi negara Belanda”.

Indy Hardono kemudian mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini akan terus mendukung hubungan baik dan kerjasama bilateral antar kedua negara, dimana hasil dari training ini nantinya dapat menjadi sesuatu yang konkrit bagi Balitbangtan secara khusus dan Kementerian Pertanian secara umum, demi kemajuan dan perkembangan bidang pertanian nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *