Tradisi Menunggang Kuda Menari Usai Khatam Al Quran

Hasil gambar untuk al quran tribunMasyarakat Suku Mandar yang ada di Desa Ujung Lero, Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulawesi Selatan, punya tradisi unik dalam pelaksanaan kegiatan khatam Al quran atau tamat Alquran bagi anak-anak. Mereka akan diarak keliling kampung dengan menunggangi kuda menari atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan istilah Saayang Pattuddu.

Bagi masyarakat Suku Mandar, Khatam Alquran adalah kegiatan yang paling dinanti-natikan. Pasalnya, dalam kegitan ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat yang tersebar di sejumlah wilayah.

Setiap anak yang sudah khatam, dipersilakan mengendarai kuda yang sudah dihias dengan sedemikian rupa. Kuda-kuda tersebut juga terlatih untuk mengikuti irama pesta dan mampu berjalan sembari menari.

Kuda itu menari dengan cara menggoyang-goyangkan kaki dan menggeleng-gelengkan kepala agar tercipta gerakan yang menawan dan harmonis, mengikuti iringan musik tabuhan rebana yang sertai untaian pantun khas Mandar yang mengiringi arak-arakan itu.

Menurut Kepala Desa Ujung Lero Pinrang, Sudirman, tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan tetap dilestarikan secara turun temurun. Tradisi Sayyang Pattuddu ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar rajin belajar membaca Alquran hingga akhirnya bisa khatam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *