Kemensos Terapkan Penyaluran Bansos dengan Non Tunai

Kemensos Terapkan Sistem Penyaluran Bansos dengan Non TunaiMenteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimistis melalui sistem electronik warung gotong royong atau e-Warong, masyarakat miskin penerima bantuan dapat mandiri dalam waktu dua tahun. Target tersebut lebih cepat dibanding penyaluran bantuan secara tunai yang diprediksi membuat masyarakat miskin dapat mandiri dalam waktu lima tahun.

“Masyarakat dapat segera menetas dan mandiri. Hitungannya, dalam dua tahun sudah mandiri dengan e-Warong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE PKH),” kata Khofifah seusai membuka Rapat Kerja Teknis Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai, Selasa 30 Agustus 2016.

Kementerian Sosial tengah berupaya menerapkan sistem penyaluran bantuan sosial kepada para penerima Program Keluarga Harapan dan Raskin (PKH) dari bantuan tunai menjadi nontunai. Untuk itu, Kementerian Sosial terus mengembangkan sistem e-Warong KUBE-PKH sebagai sarana penerapan sistem bantuan non tunai.

Keyakinan tersebut lantaran sistem ini membuat penyaluran bantuan sosial dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu. Pintu-pintu yang memungkinkan bantuan itu dipotong pun dapat ditutup.

Selain itu, masyarakat penerima PKH dan Beras Sejahtera (Rastra) dapat memiliki usaha karena sistem e-Warong mengharuskan masyarakat membentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) dengan dasar hukum koperasi.

“Karena dalam format buku tabungan maka dia (penerima bantuan) dapat bunga dari tabungan yang disimpan. Ini akan menjadi penguat dalam masyarakat karena warung ini badan hukumnya adalah koperasi. Seluruh penerima bantuan rastra atau PKH yang dalam keanggotaan warung akan dapat SHU (Sisa Hasil Usaha) di akhir tahun. Seluruh warung ini agen dari bank mitra,” paparnya.

Khofifah menargetkan hingga akhir 2016 terdapat 300 e-Warong yang didirikan. Target tersebut akan ditingkatkan 10 kali lipat atau menjadi 3.000 e-Warong pada tahun berikutnya. Target tersebut disesuaikan dengan suplai logistik dari Bulog agar warung-warung yang didirikan dapat berjalan secara berkesinambungan.

“Sampai Desember ini target 300 warung dengan 612.000 penerima PKH dari total 3,5 juta penerima PKH. Tahun depan target 3.000 warung. Ini secara bertahap melihat suplai logistik dari Bulog supaya warung-warung yang didirikan berkesinambungan agar suplainya bisa terjaga. Syarat warung didirikan antara lain koneksi internet karena ini bisa koneksi real time. Karena sistem ini sudah terkoneksi dengan bank mitra,” katanya.

Dikatakan Khofifah, penyaluran bansos nontunai melalui e-Warong merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dikatakan, program ini telah dirintis sejak November 2014 atau sebulan setelah Jokowi dilantik sebagai presiden. Namun, Kemsos harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan 18 Kementerian atau Lembaga Negara lainnya yang juga memiliki program bantuan sosial.

Dukung Sistem e-Warong

Selain itu, Kemensos pun harus berkomunikasi dengan empat bank negara, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN untuk mendukung sistem e-Warong.

“Jadi bansos nontunai ini proses transfer dari Kemsos ke bank itu zero cost, masyarakat yang akan transaksi juga zero cost. Sistemnya adalah web base. Seandainya ada penerima program dia punya kartu yang multifungsi atau sering dikenal kartu combo. Kalau kartu hilang dia tetap bisa bertransaksi karena sistemnya web base, kalau lupa pin bisa dibantu notifikasi one time pin, pin yang hanya bisa digunakan sekali untuk transaksi,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *