Gyproc Bidik Bandung Pasarkan Papan Gypsum Super Kuat

Gyproc Bidik Bandung Pasarkan Papan Gypsum Super KuatKota Bandung dan daerah penyangga di sekitarnya kini tak hanya menjadi destinasi wisata namun telah menjelma menjadi kota dengan potensi investasi properti yang luar biasa. Berbagai proyek infrastruktur yang digenjot oleh pemerintah turut memberi dampak pada terkereknya pertumbuhan properti, baik secara langsung maupun tidak langsung. Proyek-proyek tersebut antara lain Kereta Cepat Jakarta-Bandung, jalan tol Bandung Intra Urban Toll Road, Soreang-Pasirkoja, Cileunyi-Sumedang-Dawuhan, dan Cileunyi-Garut-Tasikmalaya yang diperkirakan memudahkan arus transportasi.

Sejalan dengan hal itu, investasi properti di kota Bandung dan sekitarnya yang diprediksi akan bertumbuh semakin pesat membuat para investor, pengusaha, maupun konsumen kian mengincar Bandung! Kawasan Gedebage misalnya, ke depan akan menjadi kawasan yang disertai fasilitas kereta cepat High Speed Railway dan Light Rail Transit Bandung Raya. Salah satu pengembang kakap nasional pun telah menyiapkan Gedebage menjadi sebuah ‘kota baru’ dengan luas 300 hektar. Hal tersebut tentu menjadi suatu peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Tak hanya bagi pengusaha properti tapi juga produk turunannya yaitu bahan bangunan.

Salah satu pemain dalam industri bahan bangunan, PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) produsen papan gypsum dengan merek Gyproc, jeli melihat pertumbuhan market bahan bangunan di kota Bandung dan sekitarnya sehingga mengawali tahun ini dengan menjadikan Bandung sebagai kota pertama di 2018 untuk mengepakkan sayapnya lebih luas lagi.

“Bahan bangunan adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk membangun rumah atau bangunan lainnya. Pemilihan material yang tepat akan menentukan kenyamanan dan ketahanan bangunan tersebut. Apalagi Bandung adalah daerah dengan kelembapan dan curah hujan yang cukup tinggi sehingga perlu adanya pemilihan bahan bangunan yang tepat,” Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, buka Hantarman Budiono kepada rekan-rekan media Bandung pada saat membuka acara Diskusi Media Bersama Gyproc pada Jumat, (26/1/2018) di Hotel Aryaduta, Bandung.

Kehadiran Gyproc di Indonesia dimulai pada tahun 2007 melalui jaringan distribusinya. Barulah pada tahun 2014 pabrik Gyproc berdiri di Cikande, Serang-Banten dengan total nilai investasi sebesar USD 45 juta dan mampu memproduksi 30 juta m2 papan gypsum per tahun.

Rudy Ong, Director CV Setia Agung Pratama, Distributor Gyproc untuk wilayah Jawa Barat menyambut positif kehadiran Gyproc. “Kami sangat mengapresiasi atas masuknya bahan material yang dianggap masih baru, yakni papan gypsum dengan teknologi drywall system dari Gyprooc. Terlebih lagi Gyproc merupakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, minim konsumsi sumber daya alam dan pemanfaatan sumber daya terbarukan, serta 100% dapat didaur ulang.”

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Robby Dwikojuliardi, IAI, sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Jawa Barat, turut angkat bicara mengenai kehadiran Gyproc di kota Bandung serta pentingnya Green Building (bangunan hijau), “Gyproc akan melengkapi referensi material konstruksi di kota Bandung dari sekian brand/merek yang telah ada, khususnya untuk interior bangunan gedung. Dan sebagai bahan bangunan yang ramah lingkungan tentu produk ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan green building di Indonesia. Dan green building bukanlah sebuah tren konstruksi, melainkan bentuk tanggung jawab membangun untuk lebih menanggapi keberadaan lingkungan dan efisiensi terhadap sumber daya dalam proses konstruksi di kota Bandung.”
Jika selama ini masyarakat umum lebih familiar dengan dinding konvensional yaitu dinding bata, kini dinding modern telah berevolusi menjadi dinding gypsum yang dikenal dengan drywall system atau dapat juga disebut GypWall.

Drywall yang secara harfiah diartikan sebagai ‘sistem dinding kering’ merupakan sebuah sistem partisi atau dinding dalam ruangan yang terdiri dari papan gypsum yang dipasang pada sebuah rangka dengan menggunakan bantuan skrup khusus. Disebut drywall karena merupakan bentuk dari konstruksi kering yang tidak menggunakan batu bata, pasir, semen, dan air. “Dengan sistem dinding kering ini, pengguna dapat mengurangi pemakaian air, 30% mempercepat waktu konstruksi yang berdampak pada penurunan labor cost hingga 20-25%. Selain itu sisa material pun minim,” jelas Kriswido Prasetya, Technical Support & Specification Manager Gyproc.

Dinding Gypsum Super Kuat
Melihat kebutuhan akan bahan bangunan berkualitas yang terus meningkat dan didukung dengan divisi Research & Development (R&D) yang mumpuni, Gyproc terus berupaya untuk menciptakan terobosan-terobosan baru, menciptakan ragam produk yang paling inovatif dan tercanggih dalam sejarah dinding, yaitu HabitoTM. Sebuah sistem dinding kering Gyproc yang lima kali lebih kuat daripada dinding gypsum standar. Kekuatan lainnya, HabitoTM juga tahan terhadap guncangan yang terus menerus, mampu menahan beban hingga 30 kg per titik pemasangan, hingga kuat menggantung motor berbobot 131 kg!

“HabitoTM sebagai dinding terkuat, telah lulus uji beban sehingga mampu untuk menahan hingga 30 kg per titik. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memasang barang-barang seperti rak TV, kitchen set, meja pajangan, lukisan dan lainnya dengan mudah, langsung di tempat yang diinginkan,” jelas Kriswido kepada para wartawan.

HabitoTM hanya salah satu dari produk istimewa Gyproc. Selain Habito, ada pula Glasroc H dan XRocTM. Glasroc H adalah inovasi Gyproc yang didesain khusus untuk ruangan yang memiliki kelembapan tinggi. Memberikan ketahanan yang baik terhadap paparan air dan anti jamur. Dapat langsung digunakan sebagai tile backing sehingga tidak memerlukan waterproof treatment. Sementara XRocTM adalah inovasi lain dari Gyproc dalam memenuhi kebutuhan pada fasilitas kesehatan. Papan gypsum bebas timbal ini memiliki performa antiradiasi sinar-X sehingga cocok untuk dinding ruangan X-Ray sebuah rumah sakit sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap paparan radiasi sinar-X.

“Teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan bahkan tergolong baru di Asia. Tidak hanya memberikan perlindungan yang handal dan tersertifikasi terhadap sinar-X namun juga memiliki ketahanan unggul terhadap api dan tingkat kekedapan suara yang tinggi serta ramah lingkungan,” imbuh Kriswido mengenai produk XRoc yang saat ini telah dipasang pada dinding ruang X-Ray di RS St. Carolus, Jakarta Pusat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *