Sistem Penyerapan Gabah Masih Tidak Benar

Sistem Penyerapan Gabah Masih Tidak BenarTentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencari solusi guna memaksimalkan penyerapan hasil panen gabah petani untuk membantu petani karena mereka adalah rakyat kecil, kalau petani tidak sejahtera maka semuanya akan berhenti menjadi petani dan pergi mencari kerja di Kota.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan sambutan pada acara rapat gabungan percepatan Serapan Gabah Petani (Sergap) tahun 2017 yang dihadiri para Danrem, Kepala Divisi Regional Bulog se-Indonesia dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten dan Kota yang merupakan sentra produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, saat ini masih ada sistem penyerapan yang tidak benar, maka dalam rapat ini harus mencari solusi untuk mengembalikan hak-hak petani dengan membeli gabah sesuai dengan harga pemerintah yaitu seharga Rp 3.700. ”Saya dan Kasad akan menyiapkan semua jajaran Babinsa, untuk bersama-sama membantu petani dan Bulog guna menstabilkan harga Gabah agar moril petani tetap tinggi,” katanya.

“Mudah-mudahan niat baik kita didengar Tuhan Yang Maha Esa untuk menyelamatkan para petani, sehingga lebih bersemangat lagi dalam mewujudkan ketahanan pangan yang merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menyelamatkan bangsa ini,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Pada kesempatan tersebut Panglima TNI juga mengingatkan bahwa, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo beberapa waktu yang lalu menyampaikan tentang energi, pangan dan air menjadi suatu hal penting yang akan diperebutkan oleh negara-negara dunia. Indonesia memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, hal ini bisa menjadikan Indonesia makmur tetapi juga bisa menjadi ancaman dimasa yang akan datang. “Banyak bangsa lain yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran kompetisi globalnya dengan berusaha melemahkan Indonesia menggunakan tangan-tangan orang Indonesia sendiri,” tuturnya.

Menjawab pertanyaan awak media, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa untuk percepatan serapan gabah, pemerintah akan membeli hasil panen petani dengan harga yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp 3.700, tetapi di lapangan turun menjadi Rp. 2.800, hal ini sangat merugikan petani, “Saya berharap Kabulog mencari solusi dan bisa menyelesaikan ini secepatnya agar para petani bisa sejahtera,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pertanian RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP., Kasad Jenderal TNI Mulyono, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastomo, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., Aster Kasad Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *