Kembali Menyeruak Isu Beras Palsu

Hasil gambar untuk beras kompasDalam video itu sempat terlihat karung bertulisan Eva. Nama itu merujuk pada produk ethylene vinyl acetate.

Sejenis pelet yang dijualbelikan untuk melindungi benda-benda yang rapuh. Mesin dalam video tersebut juga merupakan mesin untuk membuat pelet plastik.

Nah, foto karung beras yang ikut di-posting Siti Aisyah ternyata adalah sebuah produk dari Thailand. Pada Januari 2017, pemerintah Thailand sampai memberikan pernyataan resmi tentang isu beras plastik dari negaranya.

Sebagaimana dikutip Bangkok Post, Departemen Perdagangan Luar Negeri (DFT) menegaskan bahwa tidak ada beras dari Thailand yang dicampur plastik.

Dirjen DFT Duangporn Rodphaya mengatakan, seorang perempuan yang diketahui menyebarkan rumor soal beras plastik dari Thailand mungkin tidak tahu cara memasaknya.

”Atau dia sengaja menghancurkan reputasi beras melati dari Thailand,” kata Duangporn.

Menurut Duangporn, tidak masuk akal mencampurkan plastik dalam beras. Sebab, harga plastik di Thailand lebih mahal daripada beras.

”Harga beras 20 bath per kilo, sedangkan plastik 40 bath per kilo,” ujar pejabat perempuan itu. Ah, Duangporn, tampaknya, perlu membawa pengelola akun Facebook Siti Aisyah ke Thailand. Agar dia disulap menjadi perempuan palsu alias waria. (gun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *