Perlancar Alur Air, Komandan Sektor IV Citarum Bongkar Dinding Pabrik

Perlancar Alur Air, Komandan Sektor IV Citarum Bongkar Dinding PabrikDadang (47) warga Desa Biru Biru RW 03 RT 01 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hari Minggu, 28 April 2018, sukarela ikut membersihkan sejumlah gorong-gorong yang mampat di Jalan Laswi Majalaya selaku urat nadi transportasi di sini.

“Saya kesal, bertahun-tahun sedikit saja hujan turun, langsung banjir di sini. Dulu sebelum banyak pabrik, tak pernah banjir rutin. Eh sekarang mah terus banjir dan macet lalu-lintasnya,” ujar Dadang sambil membabat rumput dan mengangkat sampah ke bak roda –“Semoga berkat bapak-bapak TNI banjir ini bisa berkurang.”

Kekesalan Dadang dan ribuan warga Desa Biru, Pada Ulun, dan Sukamukti di Kecamatan Majalaya, sepertinya hari itu agak berkurang. Gerangannya, penyempitan dan pendangkalan sejumlah kali di sepanjang jalan Laswi Majalaya dalam dua dekade terakhir, sebagai salah satu penyebab banjir rutin di daerah ini mulai ditata. “Kami dukung sepenuhnya Citarum Harum. Yang dulu-dulu mah nggak nyata,” timpal Eman rekan Dadang dengan polos.

“Hari ini baru satu dulu sempadan di di pabrik tekstil PT Sinar Agung, temboknya dimudurkan sekitar 2,5 meter. Besok, pabrik di sebelahnya juga dibongkar,” papar Kolonel Inf. Kustomo, Komandan Sektor IV Citarum Harum yang didampingi Joko Dwi Priyono, ST.MSi, PPNS sebagai Humas BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum.

Hari itu Kustomo dengan pendekatan khusus selama tiga bulan terakhir tinggal di Majalaya, tampaknya berhasil meyakinkan warga di sini untuk menata lingkungannya. Langkah tegasnya, ia secara simbolis membawa alat berat bantuan BBWS Citarum, meruntuhkan sebagian tembok di kawasan pabrik tekstil PT Sinar Agung.

”Kenapa hanya simbolis meruntuhkannya? Ini karena pemilik pabriknya, dua hari lalu ketika saya datangi, mau membongkar secara sukarela. Begitu juga nanti 16 pabrik lainnya di Majalaya akan melakukan hal yang sama.”

Bagi Camat Majalaya, Ajat Sudrajat, masih di lokasi pembongkaran menyatakan apresiasi:”Ini program revitalisasi Sungai Citarum yang menurut saya terbaik. “Soalnya, bapak-bapak TNI hadir langsung setiap saat di lapangan dengan karya nyata. Semoga banjir di kawasan ini akan berkurang.”

Buang Limbah Seenaknya

Sebelum dilakukan pembongkaran simbolis tempok di pabrik tekstil PT Sinar Agung, pada hari itu, tim Citarum Harum memasuki kawasan kali atau anak sungai Citarum tepatnya outlet Cikacembang milik PT CBIP. “Tuh, lihat betapa mereka seenaknya buang limbah cair. Itu warnanya hitam dan berbau. Inilah salah satunya yang mencemari Sungai Citarum, jelas Kustomo dihadapan puluhan awak media dan beberapa Kepala Desa di antaranya Biru, Pada Ulun, dan Sukamukti.

Tampak semua yang hadir melihat dengan mata kepala sendiri, perihal pembuangan limbah cair dari pabrik tekstil PT CPIB, hanya bisa mengurut dada.

“Seperti inilah Sungai Citarum dikotori selama bertahun-tahun. Anehnya aparat setempat sepertinya cuek ajeh” lontar beberapa awak media dengan muka kesal –“Untung ada program Citarum Harum…”. (HS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *