Eka Santosa Kisahkan Jalan Hidupnya ke Mahasiswa Unpad

Eka Santosa Kisahkan Jalan Hidupnya ke Mahasiswa Unpad“Seru pisan, cerita Kang Eka Santosa sebagai aktivis sejak SMA di Banjar tahun 1970-an. Ini jadi catatan kami. Semua kami serap,” kata Aditya Triansyah, Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Diploma FISIP Unpad, di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa, Pasir Impun Kabupaten Bandung (25/2/2018).

Di belakang Aditya ada puluhan anggota BEM lainnya, siang hari itu di Alam Santosa baru saja usai melakukan Konsolidasi Internal (Konin) di lingkungan organisasinya (24-25/2/2018). Selama Konin menurut Mohamad Revan Arizal, Kepala Departemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi BEM Diploma FISIP Unpad, dibahas permasalahan seputar suluk-beluk keorganisasian, dan curah pendapat dari para alumni.

“Pembekalan semacam ini kami perlukan. Mahasiswa sebagai agent of change harus dipahami luar-dalam. Tak sekedar menyerap dari bangku kuliah belaka,” ucapnya.

Menarik disimak apa kata Aditya dan rekannya tentang isi “kuliah” tokoh Jabar Eka Santosa, Ketua Umum DPP Gerakan Hejo yang juga sebagai Sekjen (Duta Sawala) BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar. “Perjuangan kebangsaan Kang Eka luar biasa sejak SMA tahun 1970-an di Priangan Timur. Berawal dari tukang demo yang setelah berkiprah di legislatif juga sering didemo. Namun semua dilakukan dengan tulus demi menegakkan demokrasi di negeri kita”

Sementara menurut Citra Shafira, Wakil Ketua BEM Diploma FISIP Unpad yang mencatat dengan cermat isi “kuliah” Eka tadi malam (24/2/2018). Menurutnya, materi bahasannya dianggap sebagai pembelajaran yang tidak akan diperoleh di bangku kuliah.”Seru, kisah nyata seperti ini kami perlukan. Ternyata, ada trik dan tips yang selama ini kami belum ketahui,” tambah Citra yang diamini rekannya Nadia Febri P, dan Fakhri Armansyah A.

Menutup perjumpaan sesaat dengan redaksi, Aditya atas sepengetahuan rekan-rekannya, rencananya akan melakukan kegiatan serupa di Alam Santosa pada Maret 2018.

“Lokasi dan fasilitas di Alam Santosa kata semua rekan bila buat pembinaan organisasi, atau rekreasi sangatlah cocok. Nuansanya serba natural. Sulit didapat tempat seperti ini di lokasi lain,” pungkas dia.

 

Harri Safiari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *