Beruang Madu di Kebun Binatang Bandung Alami Stres

Beruang Madu di Kebun Binatang Bandung Alami StresInvestigator senior dari organisasi pemerhati kelestarian satwa liar Yayasan Scorpion, Marison Guciano mengatakan, beruang madu yang ada di Kebun Binatang Bandung mengalami stres.

“Beruang-beruang itu melakukan tindakan yang tidak wajar seperti mondar-mandir, memakan fesesnya sendiri, dan terus menggoyangkan badan, itu tanda-tanda bahwa beruang mengalami stres,” kata Marison saat konferensi pers di Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Dia mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan beruang-beruang itu mengalami stres. Salah satunya adalah tempat tinggal yang tidak seperti habitat aslinya.

“Beruang madu tinggal di hutan tropis tetapi yang kita lihat, mereka diletakkan di dalam kandang yang sempit, bahkan salah satu kandang tidak memiliki pepohonan sehingga para beruang itu tidak dapat memanjat pohon,” kata Marison seperti dilaporkan Antara.

Selain itu, ada empat beruang di dalam kandang yang sempit padahal mereka adalah makhluk yang suka hidup sendiri.

Dalam video beruang di Kebun Binatang Bandung yang diunggah Yayasan Scorpion di kanal Youtube, terlihat para beruang di sana sangat kurus dan air di kolam yang ada di kandang mereka sangat kotor. Tidak hanya itu, para pengunjung juga bebas melempar makanan ke dalam kandang. Tak jarang, beruang-beruang itu pun meminta-minta makanan kepada pengunjung.

“Tingkah meminta-minta makanan kepada pengunjung itu bisa saja karena mereka lapar atau karena kebiasaan pengunjung yang memberikan makanan kepada mereka. Hal itu memang dapat mengubah perilaku satwa di kebun binatang. Seharusnya, penjaga kebun binatang melarang para pengunjung memberikan makanan,” kata dia.

Bahkan dia pernah melihat dokumentasi para beruang hanya diberi makan roti.

“Beruang madu itu makanannya serangga atau buah-buahan tetapi mereka hanya diberi roti yang tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi beruang. Apalagi, kita lihat lantai kandang sudah disemen, hal itu membuat beruang tidak leluasa mengorek tanah untuk mencari serangga,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSKI) Tony Sumampu, pada Sabtu 22 Januari 2017 menyatakan beruang-beruang tersebut dalam kondisi sehat setelah melalui pemeriksaan medis.

Akan tetapi, Scorpion Wildlife meragukan hasil tersebut dan meminta ada dokter hewan independen memeriksa kembali kesehatan para beruang.

“Saya minta ada pemeriksaan menyeluruh. Tidak hanya fisik tetapi juga mental, apakah beruang-beruang itu sehat atau mengalami stres. Seharusnya ada laporan pembanding karena Kebun Binatang Bandung adalah salah satu anggota dari PKBSI,” kata dia.

Yayasan Scorpion telah memantau dan menyurati Kebun Binatang Bandung dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat terkait kondisi para beruang sejak pertengahan 2016 lalu. Mereka juga sempat menawarkan bantuan makanan untuk satwa itu namun mereka melihat tidak ada perubahan dari kebun binatang sehingga memutuskan untuk mengunggah dan membuat petisi untuk menyelamatkan satwa tersebut.

“Saya harap masalah ini cepat terselesaikan dan jika pihak kebun binatang tak dapat berubah, tempat itu harus ditutup,” kata Ridwan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *