Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Alam Santosa

Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Alam SantosaIni peristiwa unik, mungkin di jaman kini. Kejadiannya, ada peringatan hari kebangkitan nasional ke- 106 pada 20 Mei 2017 di Alam Santosa, Pasir Impun Kabupaten Bandung, galibnya berdimensi luas. Ini dimensinya – kawasan Alam Santosa seluas 4,5 hektar yang sejak era 2000-an lahannya masih gundul dan kritis, kini menghijau malah punya 1 hektar di dalamnya hutan tutupan. Belantara ini jadi pencegah bencana longsor. Malah, telah menumbuhkan mata air baru, bagi sedikitnya 400 Kepala Keluarga di Pasir Impun.

“Pesan dari hutan mungil di sini, dari total luas Jabar sekitar 3,5 juta hektar, ada dimensi khusus. Penghijauan itu keniscayaan. Kaitan peringatan hari ini, harus dibangkitan lagi hutan baru jadi lebih dari 40% total luas Jabar,” papar Eka Santosa, Ketua Umum Gerakan Hejo seusai melakukan upacara unik ala BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar.

Hari itu hadir sekitar 200-an selain para Olot (pemuka adat), juga dari Gerakan Hejo, dan beberapa elemen masyarakat lain. “Ini berbarengan peringatan 7 tahun BOMA Jabar yang dulu yang kala itu masih bernama Dewan Kasepuhan Masyarakat Adat. Dulu dideklarasikan di Paseban – Akur Cigugur Kuningan,” jelas Eka disela-sela ikut bermain silat seusai upacara unik yang disiarkan secara live oleh stasiun TV swasta nasional.

BOMA Jabar kini sudah berjejaring, sedikitnya terdiri dari 20 Kampung Adat (kasepuhan) di Jawa Barat. Di antaranya bermula dari Sinaresmi, Cinta Mulya, Cipta gelar di Kab. Sukabumi; Kuta Kab. Ciamis; Cibodas Kab. Garut; Mahmud Kab. Bandung; Sanaga Kab. Tasikmalaya; Ciela Kab. Garut; Cikandang Kab. Garut; Dukuh Kab. Ciamis;Ranca Kalong Kab. Sumedang; Cireundeu Kota Cimahi dan lainnya.

“Eksistensi warga yang tinggal di Kampung Adat, sampai saat ini masih mengalami ketimpangan dalam hak sipilnya, khususnya hak ulayat. Ini kami perjuangkan melalui BOMA Jabar. Merekalah penjaga marwah budaya asali kita. Ironi, dalam banyak hal masih terpuruk. Hari ini bangkit, memunculkan hak-hak yang selama ini terbenam,” tutur Eka Santosa yang juga selaku Sekjen (Duta Sawala) BOMA Jabar, disela menerima tamu khusus Agung Suryamal, Ketua Kadin Jabar, dan Budi Dalton, El Presidente Brother Hood.

Gempungan Para Olot

Usai upacara peringatan yang bertema “Bangkit Bela Pancasila Demi Keutuhan NKRI”, para Olot melakukan gempungan (rapat) di Bale Gede, masih di kawasan Alam Santosa. Para Olot beserta elemen masyarakat lainnya membahas banyak hal terkini. “Dikupas soal pentingnya NKRI sebagai harga mati. Juga materi menyongsong pemimpin baru Provinsi Jabar,” jelas Jajang Sanaga, Tetua Adat Sanaga – “Di sini kami kritisi juga, siapa yang cocok mendampingi langlayangan (layang-layang) kami Kang Eka Santosa. Ia kami naikkan agar memimpin Jabar.”

Menurut Wa Ugis, Tetua Adat Sinaresmi, perihal calon pasangan Eka Santosa untuk Pilgub Jabar 2018, intensif dibahas segala kemungkinannya. “Sayang Kang Emil (Ridwan Kami, Walikota Bandung) berhalangan hadir, pun Mang Ihin (Solihin GP) tiba-tiba terkendala kesehatannya. Padahal keduanya, sepakat akan hadir . Walau keduanya berhalangan hadir, materi diskusi ini diketahui keduanya.” (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed