Buyung Lalana & Eka Santosa Sowan ke Solihin GP

Buyung Lalana & Eka Santosa Sowan ke Solihin GPMayor Jenderal TNI Mar (purn.) Buyung Lalana berserta Ketua Umum DPP Gerakan Hejo Eka Santosa menyambangi kediaman sesepuh Jawa Barat yang juga mantan Gubernur Jabar periode 1970-1974, Solihin GP. Hadir juga dalam kesempatan itu Dewan Pakar DPKLTS, Sobirin Supardiono, dan Ketua DPKLTS Prof. Mubiar Purwasasmita.

“Bersilaturahim dan berdiskusi membahas soal lingkungan dan lainnya di Jawa Barat. Ini rutin bersama Mang Ihin (sapaan akrab Solihin GP),” terang Sobirin.

“Bedanya kali ini, ada Kang Buyung (sapaan akrab Buyung Lalana). Beliau ini asli orang Jabar kelahiran Bandung, lho? Rupanya cocok dipasangkan dengan Kang Eka,” tambah Mubiar yang tampak ceria sesaat sebelum memulai berdiskusi.

Belakangan baru diketahui, kehadiran khusus Buyung Lalana (59) yang ditemani istrinya Adriana Buyung Lalana, berkaitan dengan dia digadang-gadangkan menjadi calon sgubernur Jabar 2018 -2023. Buyung yang kelahiran Bandung, ternyata masa kecilnya tinggal di daerah Cikaso bandung. Dikenal pula sebagai alumni SMAN 9 Bandung. Ia adalah lulusan Akademi Angkatan Laut 1983. Terahkir berdinas sebagai Komandan Korps Marinir (30/3/2015 -15/6/2016). Kini Buyung menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Perhubungan.

“Eka biar jadi tukang beberes. Buyung itu orang tuanya dari Tasikmalaya dan Sumedang. Percayalah, ini pasangan ini clean and capable. Jabar yang darurat lingkungan, biar segera pulih, dan rakyatnya makmur,” papar Mang Ihin menjelaskan sekilas sosok pasangan ini.

“Tak sabar saya. Segera bereskan Jabar dari kondisi awut-awutan birokrasi, alam dan lingkungannya. Yang bangor itu biar diteunggeul (dipukul), tapi rakyatna diayomi,” tambah Mang Ihin yang mantan Sesdalopbang (Sekertaris Pengendalian Logistik dan Pembangunan) pada era Orde Baru.

Tatkala Mang Ihin kembali ditanyakan kehadiran pasangan ini, sepertinya terkesan tiba-tiba? “Terpenting, esensi pasangan ini cocok, tadi sudah saya tanyai keduanya. Buat apa lama dicocok-cocokan, lalu hasilnya sontoloyo?!,” katanya disertai reaksi derai tawa hadirin atas lontarannya yang ceplas-ceplos.

Simbol & Amanah

“Sejak awal, saya siap dipasangkan dengan siapa saja. Syaratnya, punya visi dan misi terhadap lingkungan yang sejalan dengan perjuangan Mang Ihin. Tak gampang, mencari pasangan yang cocok itu”, papa Eka yang juga sebagai Duta Sawala (Sekertaris Jenderal) BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar.

Yang cukup unik, usai diskusi intensif yang berlangsung lebih dari dua jam, di teras kediaman Mang Ihin yang tampak resik dipenuhi kehijauan, dilakukan prosesi spontan terhadap pasangan ini. Pertama, keduanya diajak panco, sambil Mang Ihin berucap: “Satukan tenaga kalian, biar nanti yang coba-coba mengganggu mundur dengan sendirinya”.

Prosesi kedua, pasangan ini diharuskan menyiram air ke tanaman dengan memegang gembor secara bersama-sama “Nah, begitu jadikan nanti Jabar itu hijau kembali, dan airnya cukup di musim kemarau, tak banjir di musim hujan”, seru Mang Ihin disela-sela tepuk tangan dari hadirin. “Ini sarat makna”, celetuk seseorang kala itu.

Terakhir, prosesi paling unik, Mang Ihin seakan tanpa protokoler apa pun, menyabet sapu lidi yang ada di teras, lalu diberikan ke pasangan Buyung Lalana-Eka Santosa: “Ini buat kalian, pegang ini. Ini sapu lidi biasa, pegangan buat kalian nanti. Silahkan tafsirkan sendiri,” jelas Mang Ihin yang diamini tanda mengerti pemberian simbol sapu lidi ini.

Allhasil kehadiran pasangan ini di kalangan pengamat dan praktisi politik di Jawa Barat memunculkan sinyal kuat – pasangan inilah yang akhirnya direstui Mang Ihin untuk memimpin Jabar era 2018 – 2023. “Dihitung-hitung ini sudah ketujuh kalinya Eka dipasangkan dengan calon gubernur. Rupanya, dimata Mang Ihin inilah yang dianggap paling pas”, papar Yan Rizal yang dihubungi secara terpisah.(HS/SA/MGG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *