Eka Santosa: Sungai Cibingbin Jadi Septik Tank Terbesar di dunia!

Eka Santosa: Sungai Cibingbin Jadi Septik Tank Terbesar di dunia!Bencana ekologi paling baru terjadi di akhir Maret 2017 di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum, tepatnya di Sungai Cibingbin Kab, Bandung Barat. Oli tumpah sekitar 10.000 liter dari pabrik tekstil PT Central Georgette Nusantara Printing. Faktanya, sungai ini bermuara ke Waduk Saguling, dampaknya beraneka ragam – termasuk mengganggu ke PLTA Saguling. Aneh, bencana ini, tak mengejutkan Ketua Forum DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum Eka Santosa!

“Mau terkejut bagaimana? Bencana seperti ini, hampir tiap hari selama sepuluh tahun terakhir terjadi. Citarum, Cibingbin. Sungai di sekitarnya sudah lama jadi septik tank terbesar di dunia!” papar Eka yang baru saja pulang dari Kota Bogor menjadi salah satu pembicara (4/4) di Rakor Pengembangan Kelembagaan Forum DAS Lngkup BPDASHL Citarum-Ciliwung Tahun 2017.

Menurut Eka pula bencana yang terjadi Desa Laksana Mekar, Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat, sangatlah memalukan sebagai sub DAS Citarum. “Seketika, lansiran media pada 5 April 2017 langsung diketahui dunia. Rekan saya di Perancis, Eropa langsung mempertanyakan musabab peristiwa ini”.

Lebih jauh menurut Eka, baru saja bersama timnya di Forum DAS Citarum selama di Bogor, melontarkan gagasan menanam pohon bambu di bantaran kiri-kanan sepanjang 280Km Sungai Citarum seluas sekitar 100 ribu ha. Gagasan intinya, pohon bambu yang multi fungsi sebagai penghasil oksigen dan penumbuh mata air, pun materialnya dalam 5 tahun menghasilkan nilai ekonomis sekitar Rp. 18 T per tahun. “Bayangkan, melalui pemberdayaan warga setempat, banyak hal bisa diraih,” ujarnya yang dalam waktu dekat akan memaparkan rinciannya.

Otorita Presiden

Lainnya yang sudah cukup lama dipikirkan Eka bersama timnya, nasib Sungai Citarum ini harus total dirubah. Kepercayaan pada berbagai institusi dan satuan kerja versi pemerintah, tak lagi dipercayainya.

”Segera dibentuk semacam otorita Sungai Citarum. Saatnya Presiden Jokowi turun tangan langsung. Bisa melalui Perpres atau Kepres,” paparnya dengan berapi-api – ”Selama ini warga di sekitar Citarum selalu disalahkan, padahal pimpinan pemerintah setempat tak punya political will jelas. Masih ingat kasus pengerukan dengan dana Rp. 1,3 T beberapa tahun lalu, mana hasilnya?”

Makna yang boleh dikata sebagai ‘hikmah’ dari kasus tumpahan oli di Sungai Cibingbin, bagi Eka tampaknya makin memacu untuk merubah drastis nasib Sungai Citarum. Kini sungai yang menjadi tumpuan hidup sekitar 15 juta warga Jawa Barat:“Saatnya, dirubah. Bukan dengan program asal-asalan seperti Citarum Bestari yang dicanangkan Gubernur Jabar pada 2013. Targetnya 2018 airnya bisa diminum langsung. Itu mustahil, bila tanpa berdiri otorita dari Presiden!” (gun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed