Nelayan Karawang Sambangi Kantor HNSI Jabar

HNSI JabarPara nelayan Kabupaten Karawang menyambangi kantor Sekertariat DPD HNSI Jabar di Jl. Dago Pakar Barat No 9b Bandung. Mereka datang untuk mengadukan berbagai keluhan yang mereka alami selama bertahun-tahun.

“Yang kami tahu bapaknya nelayan kata orang tua saya sejak dulu, ya HNSI. Sayang, di RN (Rukun Nelayan) kami, semua itu tak ada artinya sejak 2013 sampai sekarang. Kami ke sini, mengadukan banyak keluhan yang sudah bertahun-tahun,” papar Sudi Adang Sudrajat (45) nelayan asal Pasir Putih Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon Kab. Karawang. Hari itu (4/2/2017) Ia ditemani rekan sekampungnya Sukenda (49), Sahidin (34), dan Evi Zulkifli (54) yang akrab disapa Yopi (54), menyambangi Sekertariat DPD HNSI Jabar.

Kedatangan para nelayan itu diterima oleh jajaran pengurus DPD HNSI Jabar mulai Ketua H. Nandang Permana, Sekertaris Chevy Epi Sutisna, Bendahara Agus Warsito, serta Wakil Ketua Bidang IT Sutisna.

“Persoalan soliditas kepengurusan di Karawang, mungkin saja terjadi akibat historis yang belum tuntas. Ini tantangan saya dan jajaran untuk merapikannya,” jelas Nandang Permana.

Nelayan Kalimantan Barat

Uniknya, diantara rombongan ini terselip nelayan yang akrab disapa Yopi. Ia, ternyata menjabat sebagai Sekertaris DPC HNSI Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Hubungannya dengan nelayan Kabupaten Karawang, apa?“Di sini hadir, semata tergerak mengantar saudara kita yang menjadi nelayan andon (pendatang-red.) asal Karawang di Kalimantan Barat. Nelayan ini meninggal di rumahnya di Ketapang Kalbar. Namun, urusannya menjadi rumit”, papar Yopi yang atas inisiatifnya mengantar jenazah nelayan atas nama Udin Samsudin (52) asal Jl. Cilempung RT 016 RW 005 Desa/Kel Pasir Jaya Cilamaya Kulon Kab. Karawang. Ia meninggal karena sakit pada Minggu, 29 Januari Pukul 01.00 di rumahnya di Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Melanjut inisiatif Yopi yang mengurus administrasi kematian, hingga kepulangan almarhum Udin dari Ketapang Kalbar melalui pesawat udara, dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada 30 Januari 2017. Selanjutnya jenazah diterima isterinya Iyoh Umaeroh dan keluarga besarnya di Kecamatan Cilamaya Kulon.

”Ironinya, kepedulian DPC HNSI Kab. Karawang atas musibah ini boleh dikata nihil. Masih beruntung pihak DKP Kabupaten Karawang membantu angkutan ambulan dari bandara ke Cilamaya Kulon”, kata Yopi yang diamini oleh rekan-rekan nelayan asal Pasir Jaya Kab. Karawang.

Menurut Sudi Adang, kehadiran mereka ke HNSI Jabar yang diterima jajaran pengurus DPP HNSI Jabar, selain melaporkan kondisi dan kiprah DPC HNSI Kab. Karawang yang selama ini tak berpihak kepada kepentingan nelayan, juga menyerahkan laporan ini secara tertulis.

“Kami merasa plong, diterima di sini. Keinginan kami, para pengurus DPC HNSI semoga rukun-rukun saja. Yang di lapangan sangatlah butuh pengurus yang solid,” ucapnya.

“Tergerak atas inisiatif Pak Yopi dan rekan nelayan di Karawang, atas nama DPD HNSI Jabar, prihatin atas meninggalnya nelayan Udin Samsudin yang menurut kami tak seharusnya seperti ini. Sekaligus semua keluhan ini akan ditindaklanjuti pada minggu depan. Saya dan pengurus akan ke Karawang – membereskan kekisruhan yang sudah menahun,” tutup Nandang Permana yang hari itu memberikan bantuan dana untuk keluarga almarhum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *