Masih, disela-sela acara budaya dan door prize yang banyak ditunggu ratusan keluarga buruh, SBSI 1992 mengungkapkan tuntutan demi perbaikan nasibnya. Terangkum tuntutan ini, ada enam butir.
1. Cabut system hubungan kerja kontrak atau out sourcing.
2 Cabut Perpres No. 20 Tahun 2018 Tentang Tenaga Kerja Asing.
3 Stop Union Busting (Pemberangusan Serikat).
4. Mendukung untuk segera menyeret seluruh pelaku korupsi, dan
5. Wujudkan pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat.
Secara acak, redaksi sempat bertanya kepada Edi (36) kepala keluga yang datang bersama isterinya Entin R (32). Pasangan ini membawa putra-putrinya yang berusia SD dan SMP. Ditanya, bagaimana dengan enam tuntutan tadi yang dibacakan di panggung?
“Sangat setuju, kenyataannya kami dua-duanya walaupun bekerja di pabrik yang bertetangga, hidup masih terseok-seok. Rumah masih ngontrak,” ujar Edi yang diamini Entin.
Hari Safiari
